Profil Partai NasDem, Kehilangan Banyak Kadernya Jelang Pilpres 2024

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan pengarahan saat Silaturahmi Nasional (Silatnas) Badan Advokasi Hukum (Bahu) Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Jumat (10/3/2023).
Penulis: Amelia Yesidora
Editor: Sorta Tobing
4/4/2023, 15.03 WIB

Perubahan ini direspon dengan kekecewaan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X. Ia kecewa lantaran NasDem mengejar kekuasaan dengan berubah menjadi politik.

Sultan sebetulnya ingin NasDem tetap berjuang sebagai ormas, alih-alih parpol. “Kalau tidak kecewa, ya kita tidak keluar. Karena kita itu mengabdi bukan pada kekuasaan. Kalau politik kan pada kekuasaan, kalau ormas bukan,” kata Sultan di Sleman pada Juli 2011.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.)

Babak Baru NasDem Sebagai Partai

Sebagai sebuah partai, NasDem menggelar kongres perdananya pada 25 hingga 26 Januari 2013 di Jakarta. Kongres ini memutuskan Surya Paloh sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat alias DPP periode 2013 hingga 2018.

Manuver politik Partai NasDem dimulai dengan mendaftar pemilihan umum alias Pemilu. Partai ini mengajukan diri mengikuti pemilu 2013 bersama 46 parpol lainnya. Akhirnya ada 16 parpol yang dinyatakan lolos verifikasi administrasi dengan kualifikasi terbaik.

Nasdem lolos verifikasi faktual pada 7 Januari 2013, menjadikannya sebagai satu-satunya partai baru yang lolos peserta pemilu 2014.  Bahkan NasDem berhasil masuk ke peringkat sepuluh besar.

Partai ini meraup 6,72% suara, sehingga 35 orang kadernya bisa duduk di kursi DPR sebagai koalisi pemerintah. Di tahun yang sama, NasDem memberi dukungan pada pasangan Jokowi-Jusuf Kalla yang maju sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.

Pada pemilu 2019 lalu, partai ini berhasil memperoleh lebih banyak suara. Mereka berhasil menambah kursinya di parlemen mencapai 59 kursi. Posisinya juga tetap sebagai partai koalisi. Selain itu, NasDem menjadi partai pertama yang menyatakan dukungannya pada Jokowi di Pilpres 2019. 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora