Setelah kematian Ratu Elizabeth II pada 8 September lalu, Charles Phillip Arthur George resmi dimahkotai gelar penguasa Kerajaan Inggris ke-40 pada Sabtu (6/5). Dengan gelar Raja Charles III, ia naik takhta di usia 73 tahun.
Sebelumnya, Charles menjadi putra mahkota selama 70 tahun. Ini adalah rekor gelar putra mahkota terlama dalam sejarah Inggris.
Acara pemahkotaan Raja Charles berlangsung di Westminster Abbey. Upacara ini melibatkan misa Gereja Anglikan yang dipimpin Uskup Agung Canterbury, Justin Portal Welby. Selain memahkotai Raja Charles, upacara ini juga memahkotai Permaisuri Camilla.
Raja Charles III lahir di Buckingham Palace pada 14 November 1948, sebagai anak tertua dari Pangeran Philip. Ibunya naik menjadi ratu pada usia 25 dan Charles masih berusia empat tahun. Bersamaan dengan naiknya Elizabeth menjadi Ratu, Charles mendapat titel Duke of Cornwell alias Adipati Cornwell.
Mengemban Ilmu di Sekolah Umum dan Militer
Berbeda dengan anggota keluarga kerajaan lainnya yang memperoleh pendidikan di Istana, Pasangan Phillip-Elizabeth memasukkan Charles ke sekolah umum. Per 7 November 1956, Pangeran Wales memulai sekolahnya di Hill House, London Barat.
Melansir laman resmi Kerajaan Inggris, gelar Pangeran Wales diperoleh Charles saat usianya masih sembilan tahun. Tepatnya pada 1958, saat Charles masih menimba ilmu di sebuah prep school bernama Cheam School, Berkshire. Pemahkotaannya dilakukan pada 1 Juli 1969 di Istana Caernarfon.
Pangeran kemudian pindah sekolah ke Gordonstoun, di sebelah timur Skotlandia. Di sini, ia menjalani pertukaran pelajar ke Melbourne, Australia selama dua semester. Kembali ke Gordonstoun, ia lulus pada Juli 1967
Lulus dari jenjang sekolah, ia meneruskan pendidikan tinggi di Universitas Cambridge. Awalnya ia belajar arkeologi dan antropoligi di Trinity College, namun ia menggantinya menjadi sejarah di pertengahan kuliah. Barulah pada 1970 ia lulus dan mendapat gelar. Pangeran Wales melanjutkan jenjang magister di Universitas Cambridge dan mempelajari bahasa dan sejarah Wales di Wales.
Selain belajar, ia juga menjalankan tradisi anggota kerajaan untuk bergabung di Angkatan Udara dan Angkatan Laut. Pangeran tercatat mengikuti pelatihan di Royal Air Force sembari menjalani studi di Cambrigde. Barulah pada 8 Maret 1971, ia berlatih menjadi pilot pesawat jet di Royal Air Force College Cranwell.
Perjalanannya di Angkatan Laut dimulai pada September 1971, mengikuti jejak ayahnya, kakeknya, dan buyutnya. Ia mengikuti pelajaran enam minggu di Royal Naval College, Dartmouth. Di sana ia juga turun tangan dalam kapal perusak berpeluru kendali His Majesty Ship (HMS) Norfolk dan dua kapal perang frigate.
Charles memperoleh kualifikasi pilot helikopter pada 1974, sebelum masuk dalam Skuadron Udara Angkatan Laut 845. Barulah pada 9 Februari 1976, ia mengambil alih komando pemburu ranjau pesisir, HMS Bronington. Periode ini adalah sembilan bulan terakhirnya di Angkatan Laut.
Pernikahan dengan Diana, lalu Camilla
Pada 29 Juli 1981, Charles menikah dengan Lady Diana Frances Spencer. Acara pernikahan yang diselenggarakan di Katedral St. Paul ini menarik perhatian global, disiarkan langsung di televisi dan ditonton banyak orang. Dari pernikahan ini, Diana mendapat gelar Puteri Wales.
Dari pernikahan ini, lahirlah Pangeran William pada 21 Juni 1982 dan Pangeran Henry Charles Albert David alias Harry pada 15 September 1984.
Sebelas tahun setelah pernikahan, Perdana Menteri Joh Major mengumumkan Pangeran dan Putri Wales sepakat untuk berpisah. Dalam beberapa wawancara, Diana kerap menyebut Charles berselingkuh dengan Camilla Parker Bowles
Tepat pada 28 Agustus 1996 pernikahan itu resmi berakhir. Diana masih dianggap sebagai anggota Kerajaan Inggris.
Saat Diana meninggal dalam kecelakaan mobil di Paris, 31 Agustus 1997, Charles terbang ke Paris dengan dua saudarinya untuk membawa mayat Diana ke London.
Pangeran Charles menikah lagi pada 9 April 2005 dengan Camilla. Perempuan berusia 75 tahun itu kemudian memperoleh gelar Her Royal Highness (HRH) The Duchess of Cornwall.