Film Barbie yang diproduksi oleh Warner Bros kebanjiran penonton. Selama tiga hari ditayangkan perdana di bioskop-bioskop Amerika Serikat, Barbie mencatat pendapatan sebesar US$ 155 juta. Sebanyak 12,8 juta tiket Barbie terjual habis.
Di usia Warner Bros yang seabad, Barbie bukan satu-satunya film yang berhasil masuk ke jajaran box office. Film-film Harry Potter, misalnya, yang berhasil mencetak pendapatan total US$ 7,7 miliar dan meraup keuntungan kotor US$ 3,5 miliar, dengan budget produksi untuk setiap seri berkisar dari US$ 100-250 juta.
Selain Harry Potter, ada Aquaman yang mencetak pendapatan US$ 1,1 miliar, Joker yang meraih pendapatan US$ 1,06 miliar, aneka film seri Batman dan berbagai film lainnya. Box office adalah film-film yang berhasil meraup pendapatan jauh melampaui biaya produksi hanya dalam waktu kurang dari satu minggu penayangan perdana.
Lahir dari Kreativitas Empat Bersaudara Warner
Warner Bros menggambarkan bisnis keluarga yang solid dan berumur panjang. Mengutip dari situs web Warner Bros, cikal bakal perusahaan ini adalah sebuah studio film sederhana yang pertama kali dibangun oleh Warner bersaudara (Albert, Sam, Harry dan Jack) pada 4 April 1923.
Pada 1927, perilisan film The Jazz Singer menjadi tonggak sejarah bagi Warner Bros. Film 'talkie' atau film yang sudah tersinkronisasi dengan suara itu menjadi peletak dasar kreativitas dan inovasi dalam pembuatan film. Warner Bros menjadi pelopor era baru dalam membuat film sehingga penontonnya dapat mendengarkan dialog suara dari film yang ditonton.
Namun, jauh sebelum itu, Warner bersaudara memulai bisnis bioskop sederhana terlebih dahulu berbekal proyektor film yang digunakan untuk memutar film di Pennsylvania dan Ohio. Film pertama yang mereka putar adalah Life of an American Fireman dan The Great Train Robbery dengan investasi sebesar US$ 150.
Warner bersaudara lalu melanjutkan bisnis pertunjukan tersebut dengan membuka gedung teater pertama di Cascade, New Castle, Pennsylvania pada 1903. Pada 1904, The Warners mendirikan Duquesne Amusement & Supply Company yang berbasis di Pittsburgh. Tugasnya adalah untuk mendistribusikan film.
Perjalanan Warner sebagai pengusaha bisnis pertunjukan berlanjut dengan membuka Studio Warner Brothers pertama pada 1918 di Sunset Boulevard, Hollywood. Mereka berbagi tugas. Sam dan Jack memproduksi film-film tersebut, sementara Harry dan Albert bertindak sebagai pengawas yang menangani persoalan manajemen dan keuangan perusahaan.
Baru pada 4 April 1923, setelah mendapatkan pinjaman dari Motley Flint, keempat bersaudara ini secara resmi merilis Warner Bros Pictures, Incorporated. Berawal dari studio kecil, pada 1924 studio ini masuk ke dalam jajaran studio sukses di Hollywood berkat film-film yang mengisahkan seekor anjing Rin Tin Tin, serta film bisu besutan Ernst Lubitsch berjudul The Marriage Circle.
Setelah mengalami berbagai periode pasang-surut, Jack Warner sebagai pemilik terakhir Warner Bros menjual kendali studio Warner Bros dan bisnis musik Warner Bros Records ke Seven Arts Production. Perusahaan ini dikendalikan oleh investor asal Kanada, Elliot dan Kenneth Hyman. Ini menandai era baru dalam Warner Bros.
Namun, pergantian ini tak lama. Elliot dan Kenneth Hyman mengalihkannya ke Kinney National Company seharga US$ 64 juta. Aksi Kinney ini dipengaruhi oleh Ted Ashley yang mengoperasikan agensi bakat Hollywood. Usai aksi ini dilakukan perusahaan, Ashley ditunjuk menjadi kepala studio.
Hal pertama yang dilakukan Ashley adalah mengembalikan nama studio menjadi Warner Bros.Inc. Sebelumnya, di masa penguasaan Hyman, studio berganti nama menjadi Warner Bros.-Seven Arts.
Di tangan Ashley, Warner Bros kembali mendulang kejayaan dengan sejumlah artis besar yang dilahirkan yaitu Paul Newman, Robert Redford, Barbra Streisand, dan Clint Eastwood. Era 1970-an menjadi era kejayaan Warner Bros, mengungguli studio-studio pesaingnya.
Di masa itu, film yang diproduksi Warner Bros memiliki jangkauan yang luas, mulai dari komedi, action, drama keluarga, hingga film-film yang diadaptasi dari komik milik anak perusahaanya, DC Comics. Film Superman, Batman, dan Wonder Woman laku di pasaran.
Divisi-divisi Penghasil Cuan
Bisnis utama Warner Bros ditopang oleh Warner Bros Entertainment yang mengoperasikan segmen bisnis utama yaitu: Motion Pictures, Home Entertainment, Television, Global Kids, Young Adults and Classics, Global Brands and Experiences, Digital Networks, Technology, Live Theater.
Motion Pictures merupakan penopang utama kerajaan bisnis Warner Bros. Di dalam Motion Pictures terdapat divisi Warner Bros Pictures, New Line Cinema, dan DC Films. Sementara itu, dalam divisi Home Entertainment terdapat Warner Bros Interactive Entertainment yang merupakan divisi game Warner Bros Entertainment.
Sebagai salah satu studio terdepan dalam produksi film animasi, Warner Bros memiliki tiga studio animasi utama yang menjadi penopangnya. Ketiga studio itu adalah Warner Bros Animation, Cartoon Network Studios, dan Hanna-Barbera Studios Europe.