Perusahaan penyedia jasa on demand Gojek dikabarkan telah masuk menjadi pemegang saham minoritas di perusahaan operator taksi PT Blue Bird Tbk. Bloomberg memberitakan, berdasarkan informasi dari sumber yang dirahasiakan identitasnya, perusahaan telah membeli saham Blue Bird senilai Rp 410 miliar atau US$ 30 juta.
Pembelian tersebut dikaitkan dengan penjelasan dalam dokumen keterbukaan informasi Blue Bird, 14 Februari lalu. Induk usaha Blue Bird yakni PT Pusaka Citra Djokosoetono dilaporkan telah menjual lebih dari 108 juta lembar saham atau setara 4,3% saham Blue Bird pada harga Rp 3.800 per saham. Transaksi terjadi pada 13 Februari 2020. Namun, identitas pembeli tidak dideklarasikan.
(Baca: Riset: Kalahkan OVO, GoPay Paling Banyak Digunakan Tahun Ini)
Kabar akan masuknya Gojek menjadi pemegang saham Blue Bird telah mencuat sejak tahun lalu, namun manajemen perusahaan enggan mengomentari seputar kabar tersebut. Katadata pun telah mencoba mengonfirmasi tentang kabar Gojek resmi masuk, namun manajemen tetap enggan menanggapi.
“Kami tidak dapat mengomentari rumor yang beredar di pasar,” kata Chief of Corporate Chief Affairs Gojek Nila Marita kepada katadata.co.id, Senin (17/2). Adapun selama ini, Gojek dan Blue Bird bermitra secara layanan. Masyarakat bisa memesan secara online taksi Blue Bird melalui aplikasi tersebut.
(Baca: Go-Jek Kembali Dikabarkan Bakal Caplok Saham Blue Bird)
Di tengah kabar masuknya Gojek, harga saham Blue Bird justru terkoreksi. Pada perdagangan hari ini, saham perusahaan berkode bursa BIRD tersebut ditutup pada harga Rp 2.400 per lembar, turun 0,41% dibandingkan penutupan perdagangan pekan lalu, atau total turun 4% dalam tiga hari perdagangan berturut-turut.
Namun, saham perusahaan tercatat telah melonjak pada Desember lalu ketika berhembus kabar bahwa proses pembelian saham Blue Bird oleh Gojek memasuki tahap akhir.
(Baca: Analis: Waspada Saham Blue Bird yang Meroket karena Isu Akuisisi Gojek)