Beberapa analis teknikal memprediksi kenaikan Indeks Harga Saham atau IHSG hari ini, Kamis, 12 September 2019. Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup di level 6.381,95, naik 0,71% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, IHSG hari ini berpotensi naik. "Sehingga, IHSG hari ini berpeluang menuju ke area resistance," kata dia.
Prediksi dia, level support pertama maupun kedua IHSG hari ini berada pada rentang 6.338,11 hingga 6.311,34. Sedangkan level resistance pertama maupun kedua IHSG hari ini berada pada rentang level 6.392,39 hingga 6.404,58.
(Baca: Katadata Market Index: IHSG September Diprediksi Masih Bearish)
Rekomendasi saham dari Nafan yaitu AKR Corporindo (AKRA), Indocement Tunggal Perkasa (INTP), Medco Energi Internasional (MEDC), Ramayana Lestari Sentosa (RALS), Semen Indonesia (SMGR), dan Sarana Menara Nusantara (TOWR).
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi juga memprediksi IHSG akan melanjutkan penguatan. "Dengan level support-resistance di level 6.350-6.425," kata dia dalam riset tertulisnya.
Rekomendasi saham dari Lanjar di antaranya Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia (LSIP), Waskita Beton Precast (WSBP), Waskita Karya Beton (WTON), Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP), Indomobil Sukses Internasional (IMAS), Waskita Karya (WSKT), Pembangunan Perumahan (PTPP), Lippo Cikarang (LPCK), Adhi Karya (ADHI), Wijaya Karya (WIKA), Ciputra Development (CTRA), dan Ramayana Lestari Sentosa (RALS).
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan juga memprediksi kenaikan IHSG, dengan level resistance pertama maupun kedua berada pada rentang 6.400 hingga 6.417. Sedangkan level support pertama dan kedua IHSG hari ini berada pada rentang level 6.347 hingga 6.311.
Menurut Dennies, sentimen global yang cukup positif masih akan menjadi faktor pendorong kenaikan IHSG hari ini. Sentimen positif itu di antaranya terkait kabar pemerintah Tiongkok meminta Amerika Serikat untuk menunda pengenaan bea masuk. "Serta melonggarkan sanksi terhadap Huawei," kata dia.
Rekomendasi saham dari Dennies yaitu Bank Negara Indonesia (BBNI), Wijaya Karya (WIKA), dan Indah Kiat Pulp and Paper (INKP).