Harga saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) melonjak nyaris 25% pada perdagangan Senin (29/1) setelah bank mengumumkan rencana merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI).
Mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham BTPN ditutup di level 3.260 pada perdagangan Senin ini. Ini artinya, saham bank naik 24,90% dari penutupan sehari sebelumnya yang sebesar 2.610. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak pertengahan Agustus 2015 lalu.
BTPN menerima surat resmi mengenai rencana merger dengan SMBCI dari pemegang saham pengendalinya yaitu Sumitomo Mitsui Banking Corporation pada 25 Januari 2018. Direktur Kepatuhan BTPN Anika Faisal menyambut positif rencana tersebut sebab kedua bank memiliki fokus bisnis yang berbeda sehingga bisa saling melengkapi.
“SMBCI pure corporate bank, sementara kami retail. Bisa dibilang klop, saling melengkapi karena memang yang satu (SMBCI) bermain di pasar yang atas, yang satu (BTPN) bermain di pasar yang lebih luas, jadi besar dan luas," kata Anika di Penang Bistro, Jakarta, Senin (29/1). (Baca juga: Dimerger, Sumitomo dan BTPN Akan Masuk 10 Bank Terbesar di RI)
Meski begitu, rencana merger ini masih menunggu persetujuan OJK. Anika berharap OJK bisa segera memberikan restunya sehingga prosesnya bisa segera dimulai. Apalagi, rencana merger tersebut sejalan dengan arahan OJK yaitu konsolidasi perbankan agar bisnis lebih efisien.
Adapun proses merger, menurut Anika, bakal memakan waktu yang panjang lantaran banyak tahapan yang harus dilalui, termasuk valuasi untuk memperhitungkan komposisi kepemilikan saham. Saat ini, Sumitomo Mitsui Banking Corporation tercatat sebagai pemegang saham pengendali di BTPN dengan porsi kepemilikan sebesar 40% dan pemegang saham mayoritas di SMBCI dengan porsi kepemilikan sebesar 98,48%.