KATADATA ? PT Berau Coal Energy Tbk mengubah alokasi dana sisa hasil pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/ IPO) senilai Rp 522 miliar. Dana tersebut akan dipakai membiayai investasi perseroan pada tahun depan.
Direktur Utama Berau Coal Amir Sambodo mengatakan, beberapa proyek yang akan dikerjakan perseroan antara lain penambahan kapasitas pengolahan batubara, loading conveyor, dan hauling road di tiga wilayah pertambangannya, yakni Lati, Binungan, dan Sambarata. Ketiganya berada di Provinsi Kalimantan Timur.
Perseroan juga akan menambah dua unit fasilitas tongkang pengangkut batubara (barge) menjadi delapan unit. Kemudian pembangunan terminal batubara di Suaran, serta pencadangan dana untuk pembayaran kewajiban perusahaan dan anak usaha.
Dia menjelaskan, perseroan terutama fokus pada pengembangan produksi di area Binungan dan Sambarata. Keduanya menghasilkan batubara dengan kualitas tinggi. Binungan memiliki kalori 5.505-6.050 kcal per kg, sedangkanSambarata 4.000-5.860 kcal per kg.
Berau Coal akan memasarkan produksi batubara kualitas tinggi ini ke Cina, Jepang, dan Taiwan. ?Kami harap harganya premium,? kata dia seusai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), di Jakarta, Senin (22/12).
Per September 2014, Berau Coal mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 72,5 juta dengan pendapatan US$ 1,04 miliar.
Pada periode yang sama, produksi mencapai 18,6 juta metrik ton (MT), dengan tingkat penjualan 18,2 juta MT. Angka ini, untuk memenuhi target produksi yang disetujui Kementerian ESDM sebanyak 24,2 juta MT pada tahun ini. Amir menyebutkan, perusahaan berencana menaikkan produksi tahun depan menjadi 27 juta ton.