KATADATA – Setelah menguat tipis 0,06 persen pada penutupan kemarin, Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pagi ini dibuka melemah. Kisruh pemilihan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat tadi malam menjadi penyebab melemahnya indeks hari ini.
IHSG dibuka turun 33,8 poin ke posisi 5.107. Bahkan seluruh indeks saham acuan memerah pada pagi ini. Sebanyak 163 saham masuk zona merah, hanya 39 saham di zona hijau, dan 39 saham tidak bergerak. Satu jam setelah pembukaan, IHSG sudah turun 1,73 persen ke level 5.052.
Riset Samuel Sekuritas mengatakan bursa asia pagi ini juga bergerak melemah 1 persen merespons pelemahan bursa Amerika Serikat S&P. Pelemahan ini merupakan dampak adanya rencana bank sentral Amerika (the Fed) untuk menghentikan stimulus dan menaikkan suku bunga.
Sentimen negatif ini berdampak pada IHSG. Dalam tujuh hari terakhir, investor asing terus melakukan net sell, hingga US$ 400 juta. Sementara dari dalam negeri, kondisi politiknya pun tidak stabil. Pasar khawatir pemerintahan Jokowi mendatang akan sulit menjalankan programnya, karena hanya didukung oleh minoritas anggota di parlemen.
Ketidakstabilan politik diperparah oleh terpilihnya pimpinan-pimpinan DPR yang berasal dari partai yang beroposisi dengan pemerintah. “Hal ini menimbulkan kekhawatiran partai pemerintah tidak akan kuat di DPR,” tulis Samuel Sekuritas dalam risetnya hari ini.
Sidang paripurna pemilihan pimpinan DPR berjalan alot. Hanya satu paket pemilihan pimpinan yang bisa diajukan, yakni dari Koalisi Merah Putih. Sementara fraksi partai pendukung Jokowi-JK tak bisa mengajukan, karena tak memenuhi syarat.
Makanya Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Fraksi Hanura, dan Fraksi Partai Nasdem memilih walk out dan menyatakan tak bertanggung jawab dengan hasil sidang paripurna.
Akhirnya sidang memutuskan untuk memilih Setya Novanto dari Partai Golkar menjadi Ketua DPR RI periode 2014-2019. Setya terpilih bersama empat orang wakilnya, yaitu Fadli Zon dari Fraksi Gerindra, Agus Hermanto dari Fraksi Demokrat, Fahri Hamzah dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, dan Taufik Kurniawan dari Fraksi Partai Amanat Nasional.