Prediksi menguatnya IHSG pada Rabu setelah penurunan tajam pada hari sebelumnya membuka peluang rebound di pasar saham Indonesia, terutama pada saham-saham defensif.
Indeks bursa Wall Street mengalami penurunan tajam pada perdagangan Selasa, lanjutkan tren aksi jual. Dow Jones turun 0,62%, S&P 500 turun 1,07%, dan Nasdaq merosot 1,71%
Indeks saham Wall Street di AS mencatat kenaikan signifikan Jumat lalu, menanggapi positif ketiadaan perkembangan kebijakan tarif perdagangan baru dari Gedung Putih.
Kebijakan tarif Presiden Donald Trump telah memicu kekhawatiran investor hingga menyebabkan aksi jual besar-besaran di pasar saham. Bagaimana dampaknya terhadap pasar Asia?
IHSG diprediksi akan menguat dengan dukungan penguatan saham-saham besar seperti Unilever dan Telkom Indonesia, serta rekomendasi saham dari Phintraco dan MNC Sekuritas.
IHSG diproyeksikan menguat di tengah antisipasi data Existing Home Sales AS dan Penjualan Ritel Inggris, dengan Phintraco Sekuritas memperkirakan kisaran IHSG 6.725-6.875.
Wall Street tergelincir signifikan mengikuti perkiraan Walmart yang suram, mencetuskan kekhawatiran luas tentang prospek ekonomi AS dan mempengaruhi saham-saham utama.
Wall Street menguat meskipun ada kekhawatiran mengenai kebijakan tarif Trump dan pengawasan kebijakan The Fed, dengan saham teknologi seperti Microsoft dan Tesla mendapatkan keuntungan signifikan.
Pasar saham Indonesia yaitu IHSG diprediksi akan menguat terkait ekspektasi pengumuman dividend jumbo oleh beberapa emiten besar, dengan rekomendasi saham potensial yang bisa diakses investor.