Laba Bersih Maybank Indonesia 2021 Melonjak 29,9% Jadi Rp1,64 Triliun

Maybank
RUPST PT Bank Maybank Indonesia Tbk.
Penulis: Padjar Iswara - Tim Riset dan Publikasi
25/3/2022, 20.43 WIB

PT Bank Maybank Indonesia Tbk. hari ini (Jumat, 25/3) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan paparan publik di Kantor Pusat Maybank Indonesia, Senayan, Jakarta.

RUPST Maybank Indonesia di antaranya menyetujui dan mengesahkan laporan keuangan konsolidasian perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021.

Di tengah perekonomian yang belum sepenuhnya pulih akibat pandemi, Bank Maybank Indonesia berhasil membukukan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) untuk tahun keuangan yang berakhir 31 Desember 2021 sebesar Rp1,64 triliun, naik 29,9% dari Rp1,27 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

RUPST menerima pengunduran diri Dato’ Sri Abdul Farid Bin Alias sebagai Presiden Komisaris Maybank Indonesia efektif 1 Mei 2022.

Sebagai gantinya, RUPST menyetujui pengangkatan Dato’ Khairussaleh Ramli sebagai Presiden Komisaris Maybank Indonesia untuk masa jabatan efektif sejak 1 Mei 2022 dan setelah diperolehnya persetujuan dari regulator terkait sampai dengan penutupan RUPST Perseroan 2025.

RUPST pun menyetujui pengangkatan Dato’ Zulkiflee Abbas Abdul Hamid sebagai Komisaris Maybank Indonesia untuk masa jabatan efektif sejak ditutupnya RUPST dan setelah diperolehnya persetujuan dari regulator  sampai dengan penutupan RUPST 2025.

RUPSR juga menyetujui untuk mengangkat kembali Achjar Iljas sebagai Komisaris Independen Maybank Indonesia untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya RUPST sampai dengan penutupan RUPST Perseroan 2025.

Selain itu, RUPST menerima pengunduran diri David Formula sebagai Direktur terhitung efektif 18 Mei 2022.

Dengan perubahan tersebut, maka susunan pengurus anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang ditetapkan di dalam RUPST Maybank Indonesia, menjadi sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Dato’ Sri Abdul Farid Bin Alias1)
Presiden Komisaris : Dato’ Khairussaleh Ramli2)
Komisaris : Edwin Gerungan
Komisaris : Datuk Lim Hong Tat
Komisaris : Dato’ Zulkiflee Abbas Abdul Hamid3)
Komisaris Independen : Budhi Dyah Sitawati
Komisaris Independen : Achjar Iljas
Komisaris Independen : Hendar
Komisaris Independen : Putut Eko Bayuseno

Direksi
Presiden Direktur : Taswin Zakaria
Direktur : Thilagavathy Nadason
Direktur : Irvandi Ferizal
Direktur : Effendi Hengki
Direktur : Muhamadian Rostian
Direktur : Widya Permana
Direktur : Steffano Ridwan
Direktur : Ricky Antariksa
Direktur : David Formula4)

Dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Bahwa masa jabatan Dato’ Sri Abdul Farid Bin Alias sebagai Presiden Komisaris Maybank Indonesia akan berakhir pada 1 Mei 2022;
2. Bahwa pengangkatan Dato’ Khairussaleh Ramli sebagai Presiden Komisaris Maybank Indonesia akan berlaku efektif secepat-cepatnya setelah tanggal 1 Mei 2022 dan setelah mendapat persetujuan dari Regulator terkait. Dengan demikian pengangkatan yang akan berlaku baginya adalah sesuai dengan keputusan dari Regulator terkait;
3. Bahwa pengangkatan Dato’ Zulkiflee Abbas Abdul Hamid sebagai Komisaris Maybank Indonesia akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Regulator terkait. Dengan demikian pengangkatan yang akan berlaku baginya adalah sesuai dengan keputusan dari Regulator terkait;
4. Bahwa masa jabatan Bapak David Formula sebagai Direktur Maybank Indonesia akan berakhir pada 18 Mei 2022.

Mewakili jajaran pengurus dan keluarga besar Maybank Indonesia, Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria mengucapkan terima kasih kepada Dato’ Sri Abdul Farid Bin Alias karena telah setia mendampingi dan mengawasi perjalanan bisnis Maybank Indonesia selama hampir sembilan tahun.

Kontribusi dan kiprah Dato’ Sri Abdul Farid Bin Alias dalam mengokohkan inovasi di setiap kegiatan bisnis perseroan, kata dia, telah mendorong organisasi Maybank Indonesia tetap tangguh dan mampu beradaptasi di segala tantangan. Terutama dalam mempertahankan produktivitas dan profitabilitas perseroan.

“Pada kesempatan yang sama, kami mengucapkan terima kasih kepada David Formula atas kontribusi yang telah diberikan selama hampir empat tahun bersama, khususnya dalam memperkuat infrastruktur teknologi informasi dan digital di Maybank Indonesia,” kata Taswin.

Taswin juga menyambut hangat Dato’ Khairussaleh Ramli sebagai Presiden Komisaris Maybank Indonesia dan Dato’ Zulkiflee Abbas Abdul Hamid sebagai Komisaris Maybank Indonesia.

Dia berharap Dato’ Khairussaleh Ramli dapat melanjutkan proses transformasi keberlanjutan Maybank Indonesia sejalan dengan strategi M25 yang dicanangkan Grup Maybank.

Kemudian, RUPST juga menyetujui penggunaan laba bersih perseroan tahun buku yang berakhir 31 Desember 2021 sebesar Rp1.644.969.584.617.  

Perinciannya maksimal Rp493.490.875.385 atau 30% akan dibagikan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham dengan nilai Rp6,47496per saham.

Sisanya sebesar Rp1.151.478.709.232 atau 70% ditetapkan sebagai laba ditahan.

Paparan Publik

Pada hari yang sama, Maybank Indonesia juga menggelar paparan publik (public expose) untuk menyampaikan perkembangan terkini seputar perseroan kepada publik, termasuk para pemegang saham dan investor.

Paparan publik Maybank Indonesia menjelaskan bahwa pencapaian laba bersih perseroan sebesar Rp1,64 triliun didukung, utamanya oleh efisiensi pada biaya bunga dan biaya overhead, kinerja positif Unit Usaha Syariah (UUS), dan biaya provisi yang rendah.

Maybank Indonesia menempuh langkah konservatif dan secara proaktif mencadangkan provisi pada portofolio di seluruh segmen bisnis sejak 2020.

Maybank Indonesia juga aktif mendampingi debitur yang masih menghadapi tantangan dengan menerapkan program restrukturisasi kredit demi menjaga kualitas aset perseroan.

Kedua upaya tersebut telah berkontribusi kepada penurunan biaya provisi sebesar 25,8% menjadi Rp1,54 triliun.

Perseroan mencatat rasio Non-Performing Loan (NPL) (Konsolidasian) menjadi 3,7% (gross) dan 2,6% (net) pada Desember 2021, dari 4,0% (gross) dan 2,5% (net) pada Desember 2020, didukung penurunan saldo NPL sebesar 10,8%.

Sementara, rasio Loan at Risk (LAR Bank Maybank Indonesia saja) membaik ke level 18,0% pada Desember 2021 dari 21,5% pada tahun sebelumnya.

Kinerja itu didukung kualitas kredit yang kembali menjadi lancar atas peran aktif Maybank Indonesia dalam proses pemantauan dan restrukturisasi kredit nasabah.

Maybank Indonesia mampu mengendalikan biaya overhead secara efektif sehingga turun sebesar 4,2% menjadi Rp5,47 triliun pada Desember 2021.

Hal itu sebagai dampak dari pengelolaan biaya yang intensif dan efektif di seluruh lini bisnis serta operasional Perseroan.

Meski total kredit segmen Community Financial Services (CFS) turun sebesar 5,6% menjadi Rp66,78 triliun secara tahunan, tetapi tumbuh positif sebesar 2,4% secara kuartalan, ditopang pertumbuhan kredit CFS Non-Ritel dan CFS Ritel.

Kredit CFS Non-Ritel menurun 11,6% secara tahunan, tetapi tumbuh 1,3% secara kuartalan. Demikian juga kinerja kredit segmen CFS Ritel yang tumbuh 3,4% secara kuartalan di seluruh lini bisnis di segmen tersebut.

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terus bertumbuh positif sebesar 9,0% secara tahunan dan 3,1% secara kuartalan menjadi Rp15,28 triliun pada 2021, yang sekaligus menjadi motor penggerak pertumbuhan kredit di segmen CFS Ritel.

Total simpanan nasabah relatif stabil secara tahunan tetapi bertumbuh 12,8% secara kuartalan.

Pencapaian ini sejalan strategi Maybank Indonesia untuk mempertahankan likuiditas kuat dan pendanaan yang efisien dengan mengurangi simpanan berbiaya tinggi, serta mengoptimalkan layanan perbankan digital Maybank Indonesia untuk menghimpun simpanan nasabah.

CASA Maybank Indonesia tumbuh 18,5% menjadi Rp54,26 triliun pada Desember 2021 dari Rp45,79 triliun pada tahun sebelumnya. Hal ini diikuti dengan peningkatan rasio CASA menjadi 47,2% dari total simpanan nasabah pada Desember 2021, dibandingkan 39,8% pada tahun sebelumnya.

Posisi likuiditas Maybank Indonesia tetap kuat dengan rasio kredit terhadap simpanan/Loan to Deposit Ratio (LDR Maybank Indonesia saja) tercatat pada level 76,3%.

Lalu, Rasio Kewajiban Pemenuhan Kecukupan Likuiditas/Liquidity Coverage Ratio (LCR Bank saja), tercatat sebesar 183,2% pada Desember 2021, dan berada di atas minimum yang diwajibkan regulator yakni sebesar 100%.

Posisi permodalan Maybank Indonesia tetap kuat dengan Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 26,9% pada Desember 2021, dibandingkan 24,3% pada tahun sebelumnya.

Total modal Bank Maybank Indonesia tercatat naik menjadi Rp28,39 triliun pada Desember 2021 dari Rp27,15 triliun pada Desember 2020.

Unit Usaha Syariah

Unit Usaha Syariah (UUS) Maybank Indonesia, membukukan laba sebelum pajak (PBT) yang tumbuh pesat sebesar 52,8% menjadi Rp450 miliar pada Desember 2021 dari Rp295 miliar pada tahun sebelumnya.

Total simpanan nasabah naik 13,1% menjadi Rp31,04 triliun dari Rp27,44 triliun pada tahun sebelumnya. Hal ini didukung oleh pertumbuhan CASA sebesar 69,9% menjadi Rp11,70 triliun pada Desember 2021 dari Rp6,89 triliun pada tahun sebelumnya.

Demikian juga total aset UUS naik 11,2% menjadi Rp39,22 triliun pada Desember 2021 dari Rp35,26 triliun pada December 2020.

Financing-to-Deposit Ratio (FDR) UUS Maybank Indonesia tercatat sebesar 82,44%, sementara Non-Performing Financing (NPF) tercatat sebesar 3,73% (gross) pada Desember 2021.

Taswin Zakaria mengatakan, 2021 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi Maybank Indonesia, terutama akibat gelombang kedua pandemi Covid-19.

Meskipun demikian, program vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan yang digencarkan oleh Pemerintah Indonesia mampu mempercepat pemulihan pada kuartal keempat 2021.

“Kami melihat bahwa tingkat optimisme masyarakat dan momentum pemulihan ekonomi akan terus berlangsung hingga 2022, di tengah situasi yang penuh dengan tantangan,” kata dia.

Di tengah situasi yang penuh dengan ketidakpastian, menurut Taswin, Maybank Indonesia akan tetap menjalankan bisnis dengan berpedoman pada prinsip prudent banking untuk menjaga fundamental perseroan.

“Kami juga akan terus mengoptimalkan akuisisi di seluruh lini bisnis, melalui peningkatan produktivitas serta kolaborasi di berbagai layanan perbankan yang mampu memberi nilai tambah bagi nasabah,” ujar dia,”dan ini selaras dengan misi perseroan, Humanising Financial Services.”

Transformasi Digital

Maybank Indonesia terus melakukan peningkatan layanan perbankan digital M2U ID (App & Web) untuk nasabah perorangan, dan M2E untuk nasabah korporasi.

Pada Desember 2021, transaksi finansial melalui M2U ID (App dan Web) naik 11,2% menjadi lebih dari 15 juta transaksi, dari 14 juta transaksi pada tahun sebelumnya.

Pencapaian ini menyumbang pada pertumbuhan pendanaan sebesar 38,9% menjadi Rp4,71 triliun, dan pendapatan perseroan sebesar 24,6% menjadi Rp193 miliar pada Desember 2021.

Sementara, transaksi finansial melalui M2E juga melesat 230,3% menjadi lebih dari tiga juta transaksi pada Desember 2021 dengan lebih dari 11 ribu nasabah korporasi yang menggunakan layanan tersebut.

Nilai transaksi M2E melonjak 399,2% pada 2021 menjadi sebesar Rp582,69 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya. Transaksi ini juga menyumbang fee based income yang naik sebesar 189,9% menjadi Rp8 miliar pada Desember 2021.

Pada 2021, Maybank Indonesia memperkenalkan berbagai fitur baru untuk meningkatkan layanan digital banking-nya.

Hal itu dilakukan di antaranya melalui fitur e-KYC dan Biometric pada M2U ID App guna pembukaan rekening secara online, tarik tunai tanpa kartu menggunakan QR code di seluruh ATM Maybank di Indonesia yang mendukung fitur QR tersebut, dan top-up kartu e-money.

Selain itu melalui fitur Secure2u untuk mendukung transaksi yang lebih cepat, nyaman dan aman, mengurangi ketergantungan terhadap One-Time-Password (OTP) yang dikirim melalui SMS.