Resmi IPO, Harga Saham Cilacap Samudera Dibuka Naik 35%

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.
Pekerja melintas di samping layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4/2022).
27/5/2022, 10.46 WIB

PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk melakukan pencatataan perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (27/5). Harga sahamnya dibuka melesat 35% atau 35 poin ke level Rp 135. Sebelumnya perseroan menetapkan harga penawaran sebesar Rp 100 per saham.

Hingga pukul 09.30 WIB, harga saham emiten dengan kode ASHA ini berada di level Rp 134. Volume saham yang diperdagangkan tercatat sebanyak 495,10 juta, dengan nilai transaksi sebesar Rp 61,64 miliar. Sedangkan frekuensinya sebanyak 24.535 kali.

"Kode ticker kami, ASHA dalam bahasa Arab kuno mengandung arti kebangkitan dan harapan, ini menjadi pemantik semangat kami untuk memajukan industri perikanan Indonesia di pasar global," kata Direktur Utama ASHA William Sutioso dalam Seremoni Pencatatan Perdana Saham ASHA secara virtual, Jumat (27/5).

Wiliam menyebut, hal itu sejalan dengan visi perseroan untuk menjadi perusahaan yang menjembatani produk perikanan Indonesia ke pasar dunia. Ia meyakini, produk perikanan dalam negeri masih memiliki potensi yang besar dan dukungan pemerintah juga menjadikan industri perikanan bisa menjadi yang terdepan di sektor pangan.

Perusahaan yang bergerak di bidang  perdagangan besar hasil perikanan dan aktivitas cold storage ini menawarkan sebanyak-banyaknya 1,25 miliar saham atau 25% dari modal yang telah di tempatkan dan disetor penuh. Melalui IPO ini, perseroan menargetkan dapat memperoleh dana sebesar Rp 125 miliar.

Bersamaan dengan IPO ini, perseroan juga mencatatkan saham dari pemegang saham lama perseroan sebanyak 3,75 miliar saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan, yang merupakan saham milik PT Asha Fortuna Corpora sebesar 1,5 miliar saham, PT Mestika Arta Dirga sebesar 750 juta, PT Inti Sukses International sebesar 750 juta saham, Erlin Sutioso sebesar 375 juta saham, dan Ervin Sutioso sebesar 375 juta saham.

Dengan demikian jumlah saham yang akan dicatatkan oleh perseroan di BEI seluruhnya yakni sebanyak 5 miliar saham atau sebesar 100% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sesudah IPO.

Adapun, sebesar Rp 75 miliar dari dana hasil IPO akan digunakan sebagai modal kerja perseroan untuk pembelian persediaan ikan. Kemudian, sebesar Rp 28 miliar akan digunakan untuk pembelian 99,97% saham PT Jembatan Lintas Global (JLG) yang bergerak dalam bidang perikanan.

Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja perseroan, yang digunakan untuk biaya operasional kantor dan biaya operasional kapal.

Perseroan saat ini memiliki pelanggan lokal sebanyak 383 klien dan pelanggan ekspor sebanyak 48 klien. Perseroan berkomitmen untuk terus aktif dalam mengembangkan produk-produk baru, pasar ekspor dan domestik.

Di samping itu, integrasi ASHA dilakukan mulai dari kapal perikanan, unit pengolahan ikan, pemasaran produk hasil ikan dan dockyard atau galangan kapal, di mana dockyard tersebut merupakan yang terbesar di Cilacap dengan fasilitas antara lain landasar 1,500 DWT dengan sidetrack lima lini sepanjang 100 meter.

"Fasilitas tersebut dapat digunakan untuk reparasi kapal dan pembangunan kapal baru. Kemudian, untuk cold storage dan kapal penangkapan ikan, kapal cargo, serta pengolahan ikan," ungkap William.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi