Media Grup Bakrie Targetkan Bebas Utang Tahun Depan, Jual Saham ANTV

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.
ilustrasi. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) berencana melepas 39% sahamnya di ANTV untuk melunasi utang.
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Agustiyanti
15/12/2022, 07.12 WIB

Emiten media Grup Bakrie, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) menargetkan bebas dari beban utang pada 2023. Ini akan dicapai dengan menjual 39% sahamnya pada anak usaha PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) atau ANTV.

Direktur Keuangan VIVA Jastiro Abi mengatakan, perseroan pada tahap awal akan fokus pada penyelesaian utang ANTV untuk meningkatkan performa dan laba. Dalam laporan keuangan kuartal ketiga 2022, VIVA mencatatkan liabilitas jangka pendek sebesar Rp 9,67 triliun per September 2022.

“Penyelesaian utang bertahap, kami mulai dari ANTV yakni MDIA. Kami semula ada utang sekitar US$ 112-113 juta atau sekitar Rp 1,6 triliun dan sekarang tinggal Rp 960 miliar. Setelah itu, diharapkan performance lebih bagus dan laba juga membaik, lalu kami masuk ke level holding,” ujar Abi dalam public expose VIVA dan MDIA, Rabu (14/12).

Adapun PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) berencana menerbitkan 3,92 miliar saham baru untuk menambah modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMTED) atau private placement.

Jumlah saham yang akan ditawarkan memiliki porsi 10% dari jumlah modal ditempatkan perusahaan. Perusahaan memastikan saham baru akan diserap oleh investor baru, bukan pemegang saham utama sekaligus pengendali, PT Visi Media Asia (VIVA). 

Aksi korporasi tersebut adalah untuk melunasi utang anak perusahaannya, PT Cakrawala Andalas (CAT) yang merupakan pengelola stasiun televisi ANTV. Kewajiban yang harus dipenuhi adalah berupa utang senior facility senilai Rp 960 miliar.

Menurut Abi, VIVA akan menjual 39% kepemilikannya di MDIA setelah merampungkan pembayaran utang.  “Seperti rencana awal di holding, kita akan seperti typical holding company yang memiliki investasi saham dengan  melunasi utang dengan menjual saham dari MDIA,” katanya.

Dengan menjual 39% kepemilikan saham MDIA, Jastiro Abi mengatakan VIVA akan bebas utang pada 2023 mendatang. Rencana tersebut juga akan merubah VIVA menjadi perusahaan yang berbeda.

“Jadi kemarin kita sudah disclose kita akan menjual 39%, dengan menjual itu VIVA akan debt free tidak ada utang termasuk dalam Tv One juga akan debt free jd kita akan rencanakan dalam tahun 2023 semua akan beres. Sementara kita fokus disitu dulu soalnya membuat VIVA jadi  whole new company” lanjut Abi.

Sebagai informasi, per september 2022 VIVA membukukan pendapatan sebesar Rp 1,328 triliun atau meningkat 0,37% dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 1,323 triliun.

Namun, pendapatan perseroan masih tergerus rugi yakni Rp 1,08 triliun atau naik 66,4% dalam periode sembilan bulan pertama 2022. Pada periode yang sama tahun lalu perseroan mencatatkan rugi Rp 653 miliar.

Reporter: Zahwa Madjid