Kontraktor tambang PT Hillcon Tbk (HILL) mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (1/3). Harga sahamnya meroket 4% dari level penawaran umum Rp 1.250 menjadi Rp 1.300 per lembar pada Pukul 09.15 WIB.
Volume saham Hillcon yang diperdagangkan tercatat 20,9 juta. Sedangkan nilai transaksi Rp 20,8 juta, dengan frekuensi perdagangan 5.180 kali.
Direktur Utama Hillcon Hersan Qiu optimistis perseroan dapat menjadi perusahaan jasa pertambangan nikel yang berkontribusi dalam pengembangan industri nikel di Indonesia.
”Dengan dukungan lebih dari 9.000 investor, kami berkomitmen mempertahankan kepercayaan yang diberikan dan terus meningkatkan kinerja perusahaan,” kata Hersan Qiu di Main Hall BEI, Jakarta, Rabu (1/3).
Hillcon menjadi emiten ke-21 yang IPO sejak awal tahun ini. HILL berencana IPO pada 2022, lalu ditunda menjadi 23 Februari. Kemudian ditunda lagi menjadi hari ini (1/3).
Perusahaan bidang konsultasi manajemen, serta usaha jasa pertambangan dan jasa konstruksi tersebut menetapkan harga pelaksanaan IPO Rp 1.250 per saham. Ini batas bawah dari rentang harga saat bookbuilding Rp 1.250 – Rp 2.000.
Perseroan melepas 442 juta saham atau 15% melalui IPO, sehingga total dana yang diraih Rp 552,87 miliar.
Penggunaan dana tersebut sebagai berikut:
- Sekitar 55% akan digunakan untuk modal kerja anak usaha PT Hillconjaya Sakti (HS), yakni untuk biaya produksi penambangan, termasuk biaya bahan bakar, overhead, dan pemeliharaan seluruh alat-alat.
- Sekitar 45% lainnya akan digunakan untuk belanja modal atau capex untuk pembelian alat-alat berat seperti main fleet dan supporting fleet yang akan mendukung kegiatan operasional HS di sektor nikel.
PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT Sucor Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan PT Macquarie Sekuritas Indonesia ditunjuk sebagai penjamin emisi efek.