Emiten Batu Bara PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8/3).
Berdasarkan data perdagangan sampai dengan pukul 09.30 WIB, harga saham emiten milik Prajogo Pangestu naik 24,55% ke level Rp 274 dari level harga penawaran umum, yakni Rp 220.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat juta dengan nilai transaksinya Rp 102,5 juta. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak7.776 kali.
Direktur Utama PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk Michael mengatakan dalam debutnya CUAN di BEI, pihaknya optimis akan terus memperlihatkan tren pertumbuhan yang baik
“Melalui anak usaha kami PT Tamtama Perkasa, kami berkomitmen menjalankan bisnis pertambangan batu bara berkelanjutan yang mampu menciptakan nilai tambah bagi kemajuan industri nasional sehingga dapat terus berkontribusi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Michael di Main Hall BEI, Rabu (8/3).
Perolehan dana setelah dikurangi dengan biaya emisi yang terkait dengan Penawaran Umum Perdana Saham akan salurkan kepada PT Tamtama Perkasa, sebesar 39,95% digunakan untuk membangun intermediate stockpile (ISP) dan infrastruktur pendukungnya.
Serta 60,05% lainnya akan digunakan sebagai tambahan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional pertambangan serta menunjang aktivitas produksi batu bara.
PT Petrindo Jaya Kreasi merupakan perusahaan induk yang menjalankan kegiatan usaha pertambangan mineral dan energi melalui entitas anak perusahaan, dan merupakan perusahaan afiliasi dari PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Perseroan memiliki dua konsesi tambang batu bara di Kalimantan yang dikelola oleh entitas anak perusahaan
Perusahaan bersama entitas anak akan fokus pada kegiatan usaha pertambangan batu bara termal kalori tinggi sebagai salah satu produsen batu bara termal dari Indonesia dengan kualitas sangat baik. Dalam menjalankan usahanya, perseroan dan entitas anak didukung dengan bisnis yang terintegrasi dari tambang hingga ke stockpile dan transshipment area sehingga memiliki kemampuan untuk memasok batu bara termal secara berkelanjutan.