Saham Adhi Karya Naik Meski Long Span LRT Jabodebek Jadi Sorotan

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) melintas di jembatan rel lengkung (longspan) LRT Kuningan, Jakarta, Rabu (2/8/2023). Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyebutkan konstruksi jembatan lengkung dari Gatot Subroto menuju ke Kuningan salah desain sehingga menyebaBkan rangkaian kereta LRT yang melintas harus berjalan melambat.
Penulis: Lona Olavia
4/8/2023, 12.16 WIB

Harga saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mampu menguat pada perdagangan sesi satu Jumat (4/8). Harga saham ADHI ditutup menguat 2,21% ke level Rp 462 per lembar. 

Saham ADHI selama sesi satu betah di zona hijau dalam rentang Rp 454-466 per lembar. Volume transaksi mencapai 51.080 lot dengan nilai transaksi Rp 2,35 miliar. 

Penguatan itu terjadi di tengah sorotan bahwa ada kesalahan desain pada jembatan lengkung bentang panjang atau long span lintas rel terpadu (LRT) Gatot Subroto-Kuningan. Jembatan long span Kuningan merupakan jembatan kereta box beton lengkung dengan bentang terpanjang yang digarap oleh Adhi Karya.

Di tengah sorotan tersebut, manajemen Adhi Karya akhirnya buka suara terkait anggapan bahwa ada kesalahan desain pada long span LRT Gatot Subroto-Kuningan.

Corporate Secretary PT Adhi Karya Tbk Farid Budiyanto mengatakan, untuk saat ini informasi terkait LRT Jabodebek dirasakan sudah cukup dengan berbagai penjelasan dari Presiden Joko Widodo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan ahli-ahli konstruksi sipil.

Ia pun menyampaikan bahwa semua penjelasan yang pernah disampaikan Adhi Karya di video dalam kanal Youtube AdhikaryaID pada November 2019 silam, sudah cukup jelas terkait kemiringan desain tersebut. 

“Dalam video tersebut kami pikir sudah sangat clear, terkait kendala, kajian pemilihan bahkan sampai metode kerja konstruksi dan hasil akhirnya. Kami sudah upload ke publik dan sudah menjadi konsumsi publik,” kata Farid kepada Katadata.co.id, Jumat (4/8).

Adhi Karya dalam video yang berdurasi 5:07 menit tersebut menyebut bahwa akibat radius lengkung yang kecil, maka jembatan bentang panjang Kuningan mengalami efek torsi yang cukup besar.

Torsi merupakan efek momen termasuk putaran yang terjadi pada penampang tegak lurus terhadap sumbu utama dari elemen. Hal ini terjadi ketika pusat beban tidak tepat dengan pusat kekakuan elemen vertikal beban lateral dalam sistem ketahanan struktur tersebut.


BUMN Karya tersebut menuliskan bahwa jembatan lengkung yang terletak di persimpangan jalan HR Rasuna Said dan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, dibangun oleh ADHI dengan tingkat kerumitan yang cukup tinggi. Hal itu mengingat di antara lokasi proyek terdapat underpass, jalan arteri, dan fly over Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR).

Long span LRT Jabodebek Gatot Subroto-Kuningan dibangun pada ketinggian level 4 di atas wilayah dengan tingkat volume lalu lintas tinggi. Perseroan dalam video tersebut menyatakan bahwa akibat radius lengkung yang kecil, jembatan long span Kuningan akhirnya mengalami efek torsi yang cukup besar.

Hal ini lantas diantisipasi lewat penambahan prestress tendon pada pier. Efek torsi dimitigasi dengan menambahkan prestress tendon pada pier. Vertical stressing dilakukan sesuai dengan urutan desain yang direncanakan.

Oleh karena anggapan salah desain, maka Presiden Joko Widodo meminta agar pengoperasian kereta api ringan atau LRT Jabodebek tidak terburu-buru. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun menggeser jadwal operasional dari rencana awal pada 18 Agustus menjadi sekitar 30 Agustus 2023.

"Kami tadi minta saran pak presiden dan pak presiden sangat bijak. Beliau bilang, pokoknya kalian melakukan uji coba. Pada saat uji coba berhasil, kita buka," kata Budi di Istana Kepresidenan, Kamis (3/8).