Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau dengan kenaikan 0,21% ke level 6.996 pada akhir perdagangan Senin (4/9). Sektor energi yang naik 1,42% dan material dasar naik 1,22% merupakan yang paling kuat naiknya, sementara di posisi terlemah sektor konsumer non siklis minus 1,12%.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham hari ini tercatat mencapai Rp 9,12 triliun dengan volume 20,84 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1,17 juta kali.
Tercatat 275 saham terkoreksi, 257 saham menguat, dan 225 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 10.313 triliun.
Laju bursa di Asia bergerak naik. Adapun Nikkei 225 naik 0,70%, Hang Seng naik 2,51%, Shanghai Composite naik 1,4%, dan Straits Times naik 0,18%.
Mayoritas sektor perdagangan bursa Tanah Air berada di zona hijau. Dipimpin oleh sektor energi yang naik hingga 1,42%. Adapun saham di sektor energi yang naik misalnya, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) meningkat 6,08% atau 1.775 poin menjadi Rp 30.975 per saham. Selanjutnya PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik 2,84% atau 45 poin menjadi Rp 1.620 per saham. Terakhir PT Harum Energy Tbk (HRUM) menguat 2,86% atau 45 poin menjadi Rp 1.620 per saham.
Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya mencatat, IHSG dan Bursa Asia bergerak menguat disebabkan oleh data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang menunjukkan pelambatan yang terkendali di mana perekrutan pekerja solid, pertumbuhan pendapatan yang lebih lambat, dan lebih banyak orang yang kembali bekerja.
Hal ini memberi angin segar kepada pasar global yang mengharapkan suku bunga acuan The Fed tidak mengalami perubahan pada September 2023.
“Kami juga memproyeksi The Fed akan menghentikan sementara kenaikan suku bunga bulan ini namun tetap menaikkan suku bunga acuan di akhir tahun 2023,” tulis riset Pilarmas, Senin (4/9).
Selain itu pasar juga menanti data inflasi dan perdagangan Cina akan dirilis pekan ini. Inflasi diprediksi masih berada di zona deflasi. Hal ini tentunya akan menuntut pemangku kebijakan untuk memberikan stimulus dan masih memberikan ancaman kepada pelaku pasar.
Saham-saham yang berada di top gainers:
1. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
2. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
3. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)
4. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)
5. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
Saham-saham yang berada di top losers:
1. PT PP Tbk (PTPP)
2. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN)
3. PT Bank Jago Tbk (ARTO)
4. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
5. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)