Perusahaan yang bergerak di bidang produsen sarung tangan latex, PT Maja Agung Latexindo Tbk dengan kode emiten SURI akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir November ini.
Perusahaan menawarkan 1,26 miliar saham baru atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan, Maja Agung Latexindo menetapkan nilai nominal Rp 20 dengan rentang harga penawaran Rp 160 sampai dengan Rp 170 per saham. Dari aksi korporasi ini, perseroan membidik perolehan dana segar sebanyak-banyaknya Rp 215,38 miliar.
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan oleh Maja Agung Latexindo untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) sebanyak 49,45%.
Rinciannya, sekitar 20,26% akan digunakan untuk pengembangan bangunan gudang, pabrik, dan kantor yang berlokasi di Sumatera Utara. Kemudian, sebanyak 24,55% akan digunakan yaitu untuk penambahan dan remodifikasi mesin produksi.
Tak hanya itu, sekitar 3,11% akan digunakan untuk pembangunan fasilitas pengelolaan limbah dan 1,53% untuk pengembangan software penunjang operasional perseroan.
Selain capex, perseroan juga menggunakan dananya untuk operational expenditure (opex) sebanyak 50,55% dengan rincian sekitar 9,61% untuk penambahan daya listrik di area pabrik.
Tak hanya itu, sekitar 40,49% untuk modal kerja antara lain namun tidak terbatas pada biaya pemasaran dan pembelian persediaan bahan baku dan bahan penunjang guna mendukung kegiatan usaha.
Usai IPO, perseroan berencana untuk membagikan dividen kas sebanyak-banyaknya sampai dengan 50% dari laba bersih tahun berjalan setelah menyisihkan untuk cadangan wajib mulai tahun buku 2023.
Namun, besarnya pembagian dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas perseroan serta prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal hingga rencana investasi di masa yang akan datang.
Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir pada Desember 2022, laba bersih perseroan sebesar Rp 10,22 miliar atau turun sebanyak 61,30% senilai Rp 16,2 miliar dibanding periode 31 Desember 2021 sebesar Rp 26,42 miliar. Penurunan tersebut disebabkan adanya penurunan penjualan bersih pada periode yang sama.
Sementara penjualan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2022 sebesar Rp 93,32 miliar. Penjualan tersebut merosot 72,40% atau senilai Rp 244,79 miliar dari periode yang sama sebelumhya sebesar Rp 338.12 miliar pada 2021. Penurunan tersebut disebabkan adanya penurunan penjualan sarung tangan.
Berdasarkan akta pendirian, struktur permodalan dan susunan pemegang saham adalah Hansen Jap dengan persentase 99,996%, lalu Imelda Lin 0,004%.
Berikut jadwal sementara penawaran umum Maja Agung Latexindo:
- Masa Penawaran Awal: 13 November–15 November 2023
- Perkiraan Tanggal Efektif: 22 November 2023
- Perkiraan Masa Penawaran Umum: 23–27 November 2023
- Perkiraan Tanggal Penjatahan: 27 November 2023
- Perkiraan Tanggal Distribusi Secara Elektronik: 28 November 2023
- Perkiraan Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia: 29 November 2023