PT PP Presisi Tbk (PPRE) meraih kontrak baru yaitu Rp 6,3 triliun sampai Agustus 2024 atau mencapai 80% dari target 2024. Capaian kontrak baru tersebut naik 36% secara tahunan atau year on year (yoy) jika dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 4,6 triliun.
Direktur Utama PP Presisi Arzan mengatakan, nilai kontrak ini diperoleh dari jasa pertambangan, pembangunan bandara, jalan tol, production plant serta infrastruktur sipil lainnya.
“Target perolehan kontrak baru tahun 2024 PT Presisi sekitar Rp 7 triliun sampai Rp 8 triliun, dimana komposisi terbesar adalah pekerjaan jasa pertambangan dan jasa konstruksi sipil sebagai core business PPRE," kata Arzan dalam keterangan resminya, Rabu (4/9).
Ia menjelaskan jasa pertambangan yang dikerjakan oleh PP Presisi meliputi pekerjaan pengembangan pertambangan, operasi pertambangan, hauling ore nickel dan hauling road maintenance. Sedangkan untuk jasa konstruksi sipil meliputi pembangunan bandara, jalan tol maupun non tol, dermaga, dan jasa konstruksi sipil lainnya.
Total penambahan kontrak baru ini mayoritas berasal dari pemberi kerja eksternal sebesar 85% dan PP Group sebesar 15%. Seiring dengan strategi Perseroan untuk memperluas pangsa pasar eksternal ataupun diluar PP Group telah membuktikan PPRE mampu bersaing di sektor konstruksi jasa pertambangan dan sipil nasional. Selain itu PPRE tetap bersinergi dengan PP Group dalam pembangunan infrastruktur sipil dan sejenisnya.
Arzan optimis jasa pertambangan dapat menjadi bisnis yang berkelanjutan dan dapat memberikan dampak positif bagi PPRE dalam rangka meningkatkan profitabilitas.
“Kami optimis dapat mencapai target akhir tahun dengan menambah perolehan kontrak baru sebesar Rp 1-2 triliun dengan tetap didominasi pada pekerjaan jasa pertambangan pada kuartal 3 dan 4 mendatang," tuturnya.
Selanjutnya PPRE saat ini tengah berproses dalam melakukan persiapan pemenuhan alat berat yang dibutuhkan untuk menunjang produktifitas Perseroan, untuk mencapai target pendapatan dan laba yang diproyeksikan. PP Presisi tetap berfokus pada jasa pertambangan dan konstruksi sipil yang dapat meningkatkan kinerja secara optimal pada tahun-tahun mendatang.