Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan kinerja PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) akan mengalami peningkatan pada kuartal VI-2024. Analis Mirae Asset Sekuritas, Rizkia Darmawan, menyebutkan adanya beberapa katalis positif, baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang dapat mendorong harga saham SIDO.
Meski saham SIDO telah terkoreksi 9% sejak rilis kinerja semester pertama 2024, proyeksi pendapatannya tetap naik sekitar 3%. Rizkia mencatat bahwa kinerja saham SIDO masih tertinggal dibandingkan dengan indeks IDXHealth dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang masing-masing naik 3,7% dan 6,8%.
"Kami memperkirakan kondisi cuaca yang baik di kuartal keempat 2024 dan peningkatan profitabilitas berkelanjutan yang didukung oleh biaya bahan baku yang lebih rendah," kata Rizkia dalam risetnya, Rabu (11/9).
Selain itu, Rizkia menambahkan bahwa pembayaran dividen interim dapat menjadi pendorong jangka pendek bagi saham SIDO. Untuk jangka panjang, ekspansi saluran distribusi di perdagangan modern dan pertumbuhan pasar ekspor diperkirakan akan mendukung kinerja perusahaan di tahun 2025 dan seterusnya.
Rekomendasi Saham SIDO
Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan penurunan harga saham baru-baru ini yang memberikan peluang kenaikan lebih besar, Mirae Asset Sekuritas meningkatkan rekomendasi SIDO dari trading buy menjadi beli. Target harga tetap dipertahankan di level Rp 830 per lembar saham.
“Target harga kami didasarkan pada valuasi multiple price to earning ratio (P/E) atau rasio harga terhadap laba, dengan menggunakan P/E rata-rata lima tahun sebagai target multiple,” tambahnya,
Di samping itu, Mirae Asset menyebut beberapa risiko penurunan terkait rekomendasi saham SIDO, seperti biaya bahan baku yang lebih tinggi dari perkiraan. Kemudian dampak dari perdagangan modern dan pasar ekspor mungkin lebih rendah dari yang diharapkan. Saat ini, saham SIDO diperdagangkan pada valuasi 15,8 kali proyeksi laba 2024.
Kinerja Keuangan SIDO Semester I 2024
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul mencatatkan peningkatan laba bersih pada semester I 2024. Peningkatan laba bersih perusahaan ditopang oleh penjualan jamu herbal dan suplemen.
Tercatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 608,49 miliar pada semester I 2024. Raihan laba itu meningkat 35,79% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 446,1 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, penjualan yang dicatatkan Sido Muncul meningkat 14,67% menjadi Rp 1,89 triliun pada kuartal dua 2024. Sebelumnya, perusahaan mencatat pendapatan Rp 1,65 triliun di kuartal dua 2023. Secara rinci perolehan pendapatan Sido Muncul disokong oleh penjualan jamu herbal dan suplemen sebesar Rp 1,11 triliun dari sebelum Rp 1 triliun. Lalu dari segmen makanan dan minuman memberi kontribusi Rp 716,7 miliar dari Rp 595,19 miliar. Paling sedikit berasal dari segmen farmasi yaitu Rp 66,19 miliar dari Rp 55,15 miliar.