Sejumlah emiten retail tengah berlomba menebar diskon untuk menarik minat konsumen. Emiten tersebut di antaranya PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), dan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA). Strategi agresif ini dilakukan di tengah persaingan ketat di sektor retail, terutama usai hari raya Idulfitri dan menjelang akhir 2024.
Lalu bagaimana rekomendasi terhadap sahamnya?
BRI Danareksa Sekuritas memberi peringkat overweight atau memberikan porsi lebih besar pada sektor retail. Adapun urutan prioritasnya sebagai berikut:
PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI)
PT. Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES)
PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA)
Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto menilai indeks penjualan retail untuk Juli 2024 naik 4,5% dibandingkan tahun lalu, lebih tinggi dari kenaikan 2,7% di Juni 2024 dan ekspektasi BI sebesar 4,3% yoy. Penjualan pakaian menunjukkan kenaikan pada Juli, tumbuh 3,4% padahal sebelumnya hanya tumbuh 0,5% di Juni.
Kemudian, kata Natalia, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan yang lebih tinggi sebesar 5,9% yoy untuk Agustus 2024. Hal ini merupakan berita baik untuk segmen fashion MAPI.
Selain itu, MIDI melaporkan pertumbuhan penjualan positif sebesar 12% yoy pada Agustus, naik dari 9,4% di paruh pertama tahun ini dan 5,8% di kuartal kedua. Dengan demikian, BRI Danareksa memproyeksikan pertumbuhan penjualan MIDI sebesar 11% yoy untuk kuartal ketiga.
Tebar Diskon Emiten Retail
Di samping itu, Natalia juga menyebutkan bahwa diskon untuk produk fashion MAPI berakhir pada pertengahan Agustus 2024. Berdasarkan pemeriksaan mingguan dari awal Juli hingga minggu pertama September 2024, penjualan di pertengahan tahun telah dimulai, terutama untuk fashion.
Adapun merek-merek dari grup Inditex mulai memberikan diskon yang lebih besar sejak awal Juli. Kemudian penjualan yang terus berlanjut hingga akhir bulan mulai berkurang.
“Namun, dari pertengahan Agustus hingga awal September, kami mengamati lebih sedikit diskon untuk barang-barang fashion,” kata Natalia dalam risetnya, dikutip Selasa (17/9).
Sebaliknya, MAP Aktif Adiperkasa terus mempromosikan merek-merek olahraga mereka, seperti penjualan akhir musim dan acara gajian. BRI Danareksa mencatat bahwa diskon yang ditawarkan bervariasi, dengan potongan hingga 80% pada obral clearance sports direct pada 24 Juli, serta penawaran seperti B1G1 (beli satu gratis satu) atau B1G2 (beli satu gratis dua) di toko-toko lainnya. Beberapa toko merek tunggal juga memberikan diskon 20-30%, tergantung pada tema promosinya.
BRI Danareksa berharap terdapat pengelolaan persediaan yang baik untuk MAPA, meskipun ada kekhawatiran tentang margin keuntungan. Natalia mengatakan sepanjang periode Juli–September 2024, tingkat diskon secara keseluruhan lebih rendah dibandingkan periode sebelum Ramadan pada kuartal pertama 2024 dan periode Mei-Juni 2024.
Hal itu ketika diskon bisa mencapai 70-80% untuk merek-merek olahraga tertentu, sementara merek fashion menawarkan diskon hanya mencapai 50%. Dengan demikian, BRI Danareksa optimistis promosi yang terus menerus pada merek-merek olahraga MAPA akan membantu mengelola hari persediaan.
“Meskipun hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap margin kuartal III 2024,” tambahnya.
Di samping itu, antara Juli dan awal September, ACES meluncurkan beberapa kampanye promosi, termasuk “Boom Sale” yang diperpanjang hingga 6 Agustus), Hari Kemerdekaan, dan promo tematik Kitchen Fest di awal September 2024, bertepatan dengan penawaran e-commerce 9.9.
Kemudian ACES juga berencana untuk menghentikan penggunaan merek Ace Hardware, yang akan menambah biaya sekitar 1% hingga 1,5% dari anggaran pemasaran dan promosi mereka pada paruh pertama 2025. Namun, kata Natalia, karena kontribusi pendapatan dari merek Ace Hardware sangat kecil yakni kurang dari 1%, Akan tetapi, ia menilai ACES diperkirakan tetap bisa mencapai pertumbuhan EPS sebesar 10% yoy untuk 2024 dan 2025.
“Mendukung tingginya Same-Store Sales Growth (SSSG), dengan target 2024 sebesar 7%, dibandingkan 9,8% untuk periode 7 bulan pertama tahun 2024,” pungkasnya.