Perusahaan kelapa sawit, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), telah menyerap anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 379 miliar hingga semester pertama 2024. Angka ini turun 21,8% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama pada 2023, yang mencapai Rp 485 miliar.
Vice President Investor Relation & Public Affairs AALI Fenny Sofyan menjelaskan penurunan capex disebabkan oleh pandemi Covid-19. Setelah kondisi tersebut membaik, kata Fenny, AALI meningkatkan serapan capex secara signifikan di tahun 2023 untuk memperbaiki infrastruktur pendukung.
Fenny menyebut mayoritas capex digunakan untuk replanting (peremajaan) tanaman sawit yang sudah tua dan tidak produktif lagi. AALI menargetkan replanting seluas 4.000–5.000 hektare setiap tahunnya.
Perkembangan replanting AALI saat ini sudah mencapai sekitar 3.000 hektare dan masih terus berlanjut. Fenny menjelaskan bahwa replanting dilakukan untuk menjaga jumlah tanaman sawit yang produktif, sehingga prosesnya tidak mengganggu produksi keseluruhan perusahaan.
“Per Juli 2024, jumlah replanting ini memang lebih tinggi 38% dari tahun lalu,” kata Fenny dalam Astra Media Day di Menara Astra, Jakarta, Rabu (18/9).
Tak hanya itu, ia menyampaikan jumlah lahan yang akan ditanami kembali diperkirakan meningkat hingga 5.000 hektare pada akhir 2024. Akan tetapi, perseroan tetap memperhatikan kondisi cuaca, terutama dampak La Nina, di sisa tahun ini. Fenny mengatakan jika curah hujan tinggi, lahan yang ditanami kembali kemungkinan tidak terlalu banyak.
Lebih jauh, Fenny juga menyampaikan bahwa AALI telah melakukan inovasi pada pupuk yang digunakan dalam proses replanting tahun ini. Pupuk Astemic yang merupakan hasil riset dan pengembangan perusahaan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan dalam lima tahun setelah penanaman. Pupuk Astemic diklaim mampu mengurangi biaya pemupukan sekitar 25%-28%.