PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mencatat laba Rp 1,6 triliun pada semester I 2024. Laba TOWR meningkat 9,39% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,47 triliun. Naiknya laba TOWR seiring dengan meningkatnya pendapatan hingga 6,53% menjadi Rp 6,15 triliun dibandingkan periode semester I 2023 yakni Rp 5,77 triliun.
Melansir laporan keuangan dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), meningkatnya pendapatan Sarana Menara Nusantara ditopang dari pihak ketiga dengan sub total Rp 6,08 triliun dari sebelumnya Rp 5,7 triliun.
Secara rinci, perolehan pihak ketiga berasal dari pendapatan sewa senilai Rp 5,56 triliun per Semester I 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 5,25 triliun. Sementara dari segmen raihan jasa dan lainnya yakni Rp 515,53 miliar dari Rp 455,93 miliar.
Di sisi lain raihan dari segmen pihak berelasi, TOWR meraih Rp 73,02 miliar dari sebelumnya Rp 74,85 miliar. Dengan rincian raihan dari segmen pendapatan sewa Rp 1,59 miliar, meningkat dari Rp 716 juta dan dari jasa lainnya Rp 71,43 miliar.
TOWR membukukan depresiasi dan amortisasi dengan total Rp 1,45 triliun dari sebelum Rp 1,337 triliun. Lalu beban pokok pendapatan lainnya yakni Rp 400,24 miliar dari sebelum Rp 345,73 miliar.
Laba perusahaan juga terdampak dari beban penjualan dan pemasaran senilai Rp 152,83 miliar dari sebelum Rp 104,96 miliar. Selanjutnya beban umum dan admimistrasi sebesar R[p 467,58 miliar dari sebelum Rp 411,47 miliar. Terdapat pyla beeban keuangan Rp 1,44 triliun hingga semester satu 2024.
Total ekuitas Sarana Menara Nusantara senilai Rp 17,21 triliun per Juni 2024, dibandingkan periode Desember 2023 yakni Rp 16,51 triliun. Total liabilitas yakni Rp 55,38 triliun per 2024, sementara aset TOWR hingga Juni 2024 yaitu Rp 72,59 triliun.