IHSG Sesi I Naik 0,94% usai The Fed Turunkan Suku Bunga

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,94% atau 67,81 poin ke level 7.311 pada penutupan perdagangan saham sesi pertama akhir peka ini, Jumat (8/11).
Penulis: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Selfie Miftahul Jannah
8/11/2024, 12.02 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  naik 0,94% atau 67,81 poin ke level 7.311 pada penutupan perdagangan saham sesi pertama akhir peka ini, Jumat (8/11). Kenaikan tersebut usai The Fed turunkan suku bunga. 

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham siang ini mencapai Rp 5,45 triliun dengan volume 10,31 miliar saham dan frekuensi sebanyak 658.802 kali. Sebanyak 284 saham menguat, 258 saham terkoreksi, dan 222 saham tidak bergerak. Adapun kapitalisasi pasar IHSG sesi pertama siang ini mencapai Rp 12.304 triliun.

Tak hanya itu dari sebelas sektor saham yang ada di BEI, delapan sektor kompak naik. Saham-saham bahan baku mencatat kenaikan terbesar mencapai 2,80%. Adapun sektor tersebut yang berada di zona hijau PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 0,95% ke Rp 1.590 per lembar saham. 

Di sisi lain, bursa saham Asia bergerak variatif. Indeks  Hang Seng turun 0,89% dan Shanghai Composite tergelincir 0,50%. Sementara Straits Times naik 1,56% dan Nikkei naik tipis 0,01%. 

Bursa saham Amerika Wall Street cenderung menguat pada perdagangan Kamis (7/11), dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq yang kembali mencetak rekor. Faktor pendorongnya yakni efek Donald Trump menang dalam Pemilu AS dan keputusan bank sentral The Fed. S&P 500 naik 0,74% ke level 5.973,10 dan Nasdaq Composite melonjak 1,51% menjadi 19.269,46. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average turun tipis ke posisi 43.729,34. 

Ketiga indeks saham di bursa Wall Street itu sempat mencapai rekor tertinggi selama sesi perdagangan. Kenaikan tersebut melanjutkan lonjakan pada perdagangan Rabu atau sehari setelah Pemilu Amerika. Dow Jones sempat melonjak 1.500 poin dan S&P 500 mencatat kenaikan 2,53% pascapemilu. 

Hal itu karena para investor di Wall Street memprediksi pemerintahan kedua Trump akan memberikan dorongan positif bagi aset berisiko, termasuk saham, terutama berkat rencana pemotongan pajak. Namun, ada kekhawatiran besarnya defisit anggaran dan tarif yang lebih tinggi dapat memicu kenaikan inflasi.

Saham top gainers:

  • PT PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) naik 12,92% ke Rp 6.775
  • PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) naik 9,33% ke Rp 7.325
  • PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 5,62% ke Rp 940
  • PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) naik 8,40% ke Rp 7.100
  • PT Petrosea Tbk (PTRO) naik 2,39% ke Rp 18.200

Saham top losers:

  • PT Indosat Tbk (ISAT) turun 3,49% ke Rp 2.210
  • PT Avia Avian Tbk (AVIA) turun 2,57% ke Rp 492
  • PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) turun 1,79% ke Rp 3.850
  • PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) turun 1,60% ke Rp 615
  • PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA) turun 1,73% ke Rp 42.500
Reporter: Nur Hana Putri Nabila