Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkap terdapat 29 calon emiten yang berencana melaksanakan penawaran saham perdana initial public offering (IPO) hingga 11 November 2024. Dari jumlah tersebut, 17 perusahaan mayoritas memiliki aset jumbo yaitu di atas Rp 250 miliar.
Berdasarkan data BEI, sektor yang paling banyak masuk pipeline IPO yaitu sektor konsumer nonprimer dan energi masing-masing lima perusahaan. Merujuk klasifikasi aset perusahaan pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat dua perusahaan aset skala kecil atau di bawah Rp 50 miliar dan 10 perusahaan aset skala menengah antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar yang mengantre IPO.
Berikut jumlah emiten yang tengah mengantre IPO berdasarkan sektornya:
• 3 perusahaan dari sektor material dasar
• 2 perusahaan dari sektor konsumer primer
• 5 perusahaan dari sektor konsumer non primer
• 5 perusahaan dari sektor energi
• 3 perusahaan dari sektor finansial
• 3 perusahaan dari sektor kesehatan
• 3 perusahaan dari sektor industri
• 1 perusahaan dari sektor infrastruktur
• 3 perusahaan dari sektor properti
• 1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik
Selain itu, BEI mencatat terdapat 15 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp 34,42 triliun.
"Serta masih terdapat 8 perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI," tulis I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Senin (11/11).
- Berikut jumlah perusahaan yang tercatat antre rights issue berdasarkan sektornya:
* 3 Perusahaan dari sektor material dasar
* 2 Perusahaan dari sektor energi
* 2 Perusahaan dari sektor kesehatan
* 1 Perusahaan dari sektor infrastruktur