Bidik Dana Tapera, BTN Ingin Beli Perusahaan Manajemen Aset Tahun Ini

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Pahala N. Mansury (tengah) bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (kanan) menghadiri Rapat Kerja BTN tahun 2020 di Jakarta, Jumat (10/1/2020).
18/2/2020, 12.16 WIB

Bank Tabungan Negara (BTN) berencana membeli perusahaan manajemen aset tahun ini. Langkah tersebut sebagai strategi untuk menangkap peluang pengelolaan dana Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Direktur Utama BTN Pahala Mansury menjelaskan, Badan Pengelola (BP) Tapera tidak bisa langsung menempatkan dana, melainkan membutuhkan perusahaan manajemen aset. “Juli 2020 Tapera jalan, idealnya kami sudah punya solusi pemupukan dan pengelolaan dana,” ujarnya dalam diskusi dengan media di Ritz Carlton, Jakarta (17/2).

Ia masih enggan membuka identitas perusahaan manajemen aset yang tengah dibidik. Yang jelas, perusahaan yang dimaksud disebut punya aset under management (AUM) yang besar. “AUM besar, tapi kami ingin valuasinya kecil,” ujarnya.

(Baca: Direksi BTN Beberkan Penyebab Rasio Kredit Bermasalah Melonjak)

BP Tapera resmi terbentuk tahun lalu, menggantikan Badan Pertimbangan Perumahan (Bapertarum) PNS yang dibubarkan pada Maret 2018. Namun, operasional BP Tapera masih menunggu sederet regulasi, di antaranya Peraturan Pemerintah tentang Tapera.

Untuk tahap awal, dana yang dikelola BP Tapera masih terbatas pada dana Tapera milik PNS sebagaimana yang sebelumnya dikelola Bapertarum-PNS. Namun, ke depan, peserta Tapera akan semakin meluas.

Mei Tahun lalu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan pihak swasta meminta baru masuk tujuh tahun setelah BP Tapera resmi terbentuk.

(Baca: BTN Bidik Laba Kembali Capai Rp 3 T Tahun Ini Setelah Tergerus Drastis)

BP Tapera mendapatkan modal awal Rp 2,5 triliun. Di samping itu, limpahan dana Tapera PNS kelolaan Bapertarum-PNS yang mencapai Rp 10 triliun.