Kementerian BUMN Tepis Sunarso Diatur Jadi Dirut BRI Sejak Lama

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ilustrasi, Dirut BRI Suprajarto (kiri) didampingi Wadirut Sunarso (kanan) memaparkan kinerja Bank BRI semester I 2017 di Jakarta, Kamis (3/8).
3/9/2019, 00.15 WIB

Sunarso resmi menggantikan Suprajarto sebagai Direktur Utama (Dirut) Bank Rakyat Indonesia (BRI). Muncul dugaan pergantian ini sudah diatur lama oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. Ini mengingat Sunarso dipulangkan ke posisi lamanya yaitu Wakil Dirut BRI pada Januari 2019 lalu, setelah sekitar setahun menjabat Dirut Pegadaian.

Namun, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo menepis anggapan tersebut. "Kan tidak semua serta-merta seperti itu. Tergantung dari penilaian pada waktu di sini (selama menjabat wakil dirut BRI) juga. Kalau tidak bagus, juga tidak jadi (dirut BRI)," kata dia di Gedung BRI, Jakarta, Senin (2/9).

(Baca: Perombakan Besar: Sunarso dan Catur Pimpin BRI, 4 Direktur Diganti)

Sunarso merupakan bankir senior. Ia menjabat Direktur Commercial and Business Banking Bank Mandiri pada periode 2010-2015, sebelum diangkat menjadi Wakil Dirut BRI pada 2015-2017. Ia diberhentikan dari posisinya itu dan dipindahkan menjadi Dirut Pegadaian pada 2017. Bersamaan dengan pemindahan tersebut, posisi wakil dirut BRI dihapuskan.

Yang menarik, hanya sekitar setahun di Pegadaian, Sunarso dipulangkan. Dalam RUPSLB BRI yang digelar 3 Januari 2019 lalu, Sunarso diangkat kembali menjadi Wakil Dirut BRI. Pemulangan kembali dia ke posisi itu mengundang tanya hingga belakangan berkembang dugaan pemulangan lantaran ia sudah diplot menjadi BRI 1.

Perkembangan Kinerja Pegadaian Sebelum dan Selama Dipimpin Sunarso

Kinerja Pegadaian201820172016
Pinjaman yang Diberikan (Omzet)10.78%4%14,46%
Pendapatan Usaha8,95%8,39%8,67%
Beban Usaha8,98%7,11%6%
Laba Usaha8,89%11,26%15,15%
Total Aset8,41%3,87%19,7%

Sumber: Laporan Keuangan Pegadaian 2018

Sunarso menggantikan Suprajarto yang ditunjuk menjadi Dirut Bank Tabungan Negara (BTN) pada pekan lalu. Perombakan ini menuai kontroversi. Sebab, perombakan dilakukan setelah adanya larangan dari Presiden Jokowi untuk mengganti direksi BUMN dan eselon I kementerian/lembaga. Di sisi lain, Suprajarto menolak jabatan barunya karena dinilai tanpa komunikasi.

(Baca: Komisaris Sebut Alasan Perombakan Direksi BRI: Penyegaran)

Sikap Suprajarto didukung Serikat Pekerja BRI dan BTN. Kementerian BUMN dianggap telah melecehkan profesi bankir dengan keputusan tersebut. Sebab, Suprajarto digeser ke bank dengan kapasitas yang jauh lebih kecil. Serikat Pekerja pun mengingatkan agar manajemen karier bankir di lingkungan BUMN melalui sistem merit yang baik dan terbuka.