JK Dorong Pemangkasan Bunga Deposito agar Obligasi Menarik

Arief Kamaludin|KATADATA
29/4/2016, 14.42 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan pasar obligasi dan beberapa instrumen keuangan di Indonesia lainnya tidak menarik. Hal tersebut dipicu oleh bunga deposito yang terlalu tinggi, terutama bila dibandingkan dengan imbal hasil  atau yield serupa di negara lain.

Menurut Kalla, hal ini secara langsung merefleksikan sistem dan pasar keuangan Indonesia yang sulit bersaing. Apabila bunga deposito ini berhasil diturunkan, masyarakat akan mulai melirik obligasi sebagai alternatif instrumen keuangan yang cukup menarik.

“Kami harapakan semua dapat bekerja untuk mewujudkan hal ini,” kata Kalla saat membuka ACI-Finnacial Market Association World Congress di Hotel Ritz Carlton, Jakrta, Jumat, 29 April 2016. (Baca: Jusuf Kalla: Bunga Kredit Indonesia Tertinggi di Asia).

Saat ini Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan pemerintah sedang bekerja keras untuk menurunkan tingkat bunga. Dengan bunga perbankan yang semakin rendah diharapkan industri keuangan melakukan efisiensi. Sehingga sektor lain dapat memanfatkananya untuk menggerakkan ekonomi yang masih lamban.

Langkah tersebut diperlukan untuk bersaing dengan lembaga keuangan negara lain terutama di ASEAN. “Apalagi kita lihat suku bunga bank Jepang negatif, sedangkan bisnis kita didominasi bunga tinggi,” kata Kalla. (Baca juga:  BRI dan Mandiri Berencana Turunkan Bunga).

Halaman: