Turunkan Suku Bunga, Bank Butuh Insentif dari Pemerintah

KATADATA/
Rencana pemerintah menurunkan suku bunga kredit bisa berdampak terhadap laba bersih perbankan.
6/10/2015, 11.28 WIB

KATADATA - Keinginan pemerintah menurunkan suku bunga perbankan pelat merah bisa berdampak terhadap kinerja laba perseroan. Ini dapat diatasi jika pemerintah memberikan tambahan modal ke perbankan badan usaha milik negara (BUMN).

Analis Financial Institution Ratings ICRA Indonesia Kreshna D. Armand mengatakan, peluang untuk menurunkan suku bunga masih terbuka, karena dana pihak ketiga (DPK) yang masih tumbuh lebih besar daripada penyaluran kredit. Bank dapat menurunkan beban dana (cost of fund) untuk menurunkan suku bunga.

Akan tetapi, penurunan suku bunga bisa berdampak terhadap pertumbuhan laba bank. Kecuali, kata Kreshna, pemerintah memberikan tambahan modal. Persoalannya, saat ini perbankan pun tengah dihadapi oleh kenaikan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL). Alhasil, bank mesti meningkatkan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang berasal dari laba untuk mengantisipasi peningkatan NPL.

“(Penurunan bunga) mungkin saja kalau insentifnya tepat. Sebab pada saat ini, rata-rata NPL bank sedang naik, sehingga mereka mengerem laju pertumbuhan kredit. Akibatnya laju pertumbuhan simpanan relatif lebih tinggi, dan cost of fund menjadi naik,” kata dia kepada Katadata, Senin (5/10).

“Tanpa insentif yang tepat, akan sulit bagi bank untuk menurunkan suku bunga.” (Baca: Pemerintah Bantah Intervensi BI Terkait Rencana Turunkan Bunga Bank)

Halaman: