Jumlah nasabah Bank Permata didominasi golongan generasi Y alias milenial sekitar 60% sampai 70%. Tapi, 90% aset yang dikelola oleh Bank Permata (assets under management/AUM) merupakan milik generasi yang lebih tua seperti generasi X atau baby boomers.
Ridha menyataakan generasi yang lebih tua tersebut banyak yang enggan belajar teknologi dan lebih memilih bertransaksi di kantor cabang Bank Permata. "Jadi walaupun kami berubah secara digital, kami pun harus bisa melayani orang-orang yang lebih sepuh," ujar Ridha.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana mengatakan meski perbankan bertransformasi ke sistem digital, bank tetap harus mempertahankan layanan konvensionalnya. Tujuannya mempertahankan nasabah agar melakukan transaksi secara nyaman.
"Barangkali, ada orang yang lebih nyaman bertransaksi dengan SMS banking, jadi tetap bisa melakukan transaksi dengan nyaman. Yang sepuh-sepuh, masih harus dipertahankan," kata Heru.