Sasar Segmen Ultra Mikro (UMi), BRI Optimalkan BRIBrain

Katadata
Penulis: Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
17/8/2020, 07.47 WIB

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (Bank BRI) menempuh  berbagai terobosan dalam mencari dan mengembangkan segmen nasabah ultra mikro (Umi). Salah satunya dengan pengembangan BRIBrain. Terobosan teknologi digital tersebut sebagai upaya BRI membantu Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk menggerakkan kegiatan ekonomi.

BRIBrain merupakan suatu platform yang menyimpan, memproses dan mengkonsolidasikan informasi dari berbagai aliran data. Platform teknologi berbasis Big Data dan Artificial Intelligence  (Machine Learning) ini menjadi “otak” bagi BRI untuk mengambil keputusan dalam bentuk BRIScore dengan tepat dan presisi. Lewat BRIBrain, perseroan bisa menyesuaikan layanan/produk yang akan diberikan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan profil customer  masing-masing.

BRIBrain memiliki landasan empat pilar Risk Management Framework, yakni BRILink Score, Credit Scoring, Customer Profiling, dan Internal Fraud Score. Untuk BRIlink Score misalnya, dengan dukungan BRIBrain, BRI dapat dengan mudah menghasilkan sistem penilaian secara real time bagi AgenBRILink.

Bahkan, pada saat bersamaan dapat mencari nasabah BRI yang layak untuk ditawari menjadi AgenBRILink. Hal ini tentunya ditopang oleh kekayaan data yang dimiliki oleh BRI, di antaranya data demografi, transaksi dan perilaku khususnya di segmen terbesar BRI yakni mikro.

Untuk Credit Scoring, BRIBrain memungkinkan BRI untuk menghasilkan penilaian lebih akurat dengan mengandalkan data historis pinjaman yang ada dan membentuk data behavioral transaksi yang sangat besar. Proses persetujuan kredit yang biasa membutuhlan waktu dua minggu bisa dipangkas dalam hitungan menit lewat BRIBrain.

Pada Customer Profiling, BRIBrain memberi informasi profil nasabah dan rekomendasi produk perbankan yang relevan untuk nasabah tersebut berdasarkan data. Melalui Internal Fraud Score, BRIBrain juga mampu dengan memberi informasi secara real time mengenai nasabah yang terkena praktek penipuan, akan melakukan praktek penipuan maupun penilaian prediksi akan terjadinya penipuan berdasarkan anomali transaksi.

“Saat ini inovasi dari BRIBrain difokuskan untuk calon nasabah ultra mikro. Tujuannya untuk membantu peningkatan inklusi keuangan masyarakat,” kata Direktur Utama BRI Sunarso melalui siaran pers, pada minggu (16/8).”Khususnya mereka yang belum memiliki rekening (unbankable), tapi sudah menggunakan layanan dari branchless banking BRI yakni AgenBRILink,” ujar dia melanjutkan.

Sunarso mengatakan, dengan terus melakukan transformasi digital melalui berbagai inovasi, BRI ingin bergerak lebih cepat, menjangkau seluruh calon nasabah di segmen kecil, mikro, hingga ultra mikro. Dengan BRIBrain, perseroan berharap lebih dapat menguatkan manajemen risiko agar profitabilitas perusahaan tetap tumbuh dan terjaga. Hal ini sesuai dengan semangat go smaller, go faster dan go cheaper.

BRIBrain akan menjadi tulang punggung manajemen risiko grup keuangan BRI. Melalui pengoptimalan teknologi ini, memungkinkan BRI meluncurkan produk–produk digital baru yang terdepan di segmennya. Saat ini, BRIBrain dimanfaatkan untuk semua produk digital lending BRI Grup di antaranya PINANG, CERIA dan KUR online.

Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, dibutuhkan terobosan dalam bentuk inovasi teknologi yang dapat menjawab perubahan zaman. BRI menghadirkan BRIBrain yang menjadi bukti bahwa #BUMNMelekPerubahan.