Upaya Penyelamatan Jiwasraya lewat Pembentukan IFG Life

ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Asuransi Jiwasraya
Penulis: Dimas Jarot Bayu
9/9/2020, 15.38 WIB

IFG Life mengganti Nusantara Life yang sebelumnya akan dibentuk dalam menyelamatkan Jiwasraya. Ini lantaran nama Nusantara Life sudah pernah dipakai dan mengalami kegagalan.

Pantro mengatakan IFG Life bakal memberikan tiga penawaran bisnis asuransi jiwa. Pertama, IFG Life akan berfokus kepada produk proteksi dan kesehatan. Pasar yang dibidik adalah karyawan dari BUMN. Kedua, IFG Life berencana menjalankan dana pensiun BUMN. Ini dilakukan dengan konsolidasi dari dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) untuk BUMN.

Tawaran bisnis ketiga, adalah dengan menjalankan portofolio Jiwasraya yang eksisting. Nantinya, IFG Life akan memanfaatkan jaringan dari 1.100 agen Jiwasraya yang dimigrasikan.

Dalam pembentukan IFG Life, BPUI memperkirakan kebutuhan dana Rp 500 miliar, ditambah kebutuhan dana lainnya. Menurut Pantro, kebutuhan dana ini agar IFG Life nantinya bisa tumbuh sehat setelah beroperasi. "Jadi total yang dibutuhkan sebesar 24,7 triliun," ujarnya. 

Untuk menyelesaikan masalah dana tersebut, BPUI bakal mendapatkan dana dari penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 20 triliun. BPUI kemudian akan mengadakan penggalangan dana (fund raising) sebesar Rp 4,7 triliun.

Penggalangan dana bakal dilakukan oleh anggota holding BUMN asuransi dan penjaminan yang berada di bawah BPUI, yakni PT Asuransi Jasa Raharja (Persero), PT Asuransi Jiwa Indonesia (Jasindo) (Persero), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) (Persero), dan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) (Persero). Selain itu, BPUI bakal melakukan divestasi saham yakni Jiwasraya Putra yang diperkirakan bisa menghasilkan RP 2 triliun.

"Perlu dicatat kalau sampai divestasi ini tidak terjadi, artinya ada Rp 2 triliun yang harus memang dicari sumber dana lainnya," kata Patro.

Halaman: