Jenis investasi semakin beragam, mulai dari saham, emas, hingga aset cryptocurrency. Ada pula investasi properti yang tak kalah menggiurkan dalam memberikan keuntungan.
Investasi tersebut cukup ramai peminat. Selain nilai jualnya yang tetap stabil dan meningkat setiap tahunnya, beberapa orang juga beranggapan investasi properti cenderung lebih minim risiko.
Lalu, apa sebenarnya investasi properti?
Definisi Investasi Properti
Investasi dalam bentuk properti merupakan jenis investasi yang berkaitan dengan pembelian, penjualan, kepemilikan, penyewaan, pengelolaan properti jenis apa pun untuk meraup profit atau keuntungan.
Investasi properti juga bisa diartikan sebagai pembelian properti real estate guna memperoleh return of investment (ROI), baik melalui hasil sewa, penjualan, maupun dari gabungan keduanya. Properti yang diperjual-belikan juga dapat dimiliki oleh investor perorangan maupun kelompok.
Apabila ditinjau dari dari segi jangka waktunya, investasi properti bersifat fleksibel. Artinya, dapat masuk ke dalam investasi jangka panjang maupun investasi jangka pendek, tergantung dari kebutuhan investornya.
Ada beberapa kelebihan dari investasi jenis properti. Salah satunya, kebutuhan akan hunian atau bangunan yang akan selalu naik dari waktu ke waktu sehingga nilainya cenderung stabil. Terlebih, apabila Anda berinvestasi pada properti dengan nilai aset yang terbilang tinggi, seperti real estate atau apartemen, tentu akan memberikan keuntungan luar biasa dalam jangka waktu panjang.
Cara Investasi Properti
Cara investasi properti yang paling sering dilakukan adalah dengan membangun atau membeli properti Anda secara pribadi. Namun, cara ini tidak begitu efektif apabila Anda memiliki target profit jangka pendek. Keuntungan yang akan diperoleh tidak begitu memuaskan.
Namun, Anda bisa menggunakan alternatif sewa untuk memperoleh passive income secara berkala. Opsi ini juga cocok untuk Anda yang ingin memiliki penghasilan tambahan di tengah kesibukan harian.
Cara lain dalam investasi properti yang bisa Anda gunakan adalah dengan menjadi flipper. Flipper adalah sebuatan bagi orang-orang yang melakukan bisnis flip properti dengan cara melakukan renovasi dan menjual kembali properti dengan harga yang lebih tinggi. Proses penjualan ini disebuat flipping. Meskipun cara ini ini terbilang tidak begitu populer tapi keuntungan yang ditawarkan cukup menjanjikan.
Flip properti dimulai dengan mengambil pinjaman kredit pemilikan rumah (KPR) atau kredit pemilikan apartemen (KPA) dari bank. Selanjutnya, flipper akan mencari properti dengan harga yang cenderung lebih rendah dari harga pasaran. Ada berbagai alasan mengapa properti dijual dengan harga lebih murah dari pasar, salah satunya karena penjual sedang membutuhkan dana cepat.
Selain cara-cara di atas, investasi properti juga bisa dilakukan secara daring melalui platform yang menjadi perantara property asset manager dengan calon investor. Salah satu platform investasi properti yang mulai mendapat perhatian para investor properti pemula adalah, CrowdDana.
Tips Investasi Properti
Untuk memulai investasi tentukan terlebih dahulu tujuannya. Dengan memiliki tujuan investasi yang jelas, Anda bisa mengetahui kapan sekiranya tujuan investasi akan tercapai, apa saja indikatornya, dan menentukan properti yang akan dijadikan intrumen investasi.
Selain itu, ada beberapa hal lain yang perlu Anda perhatikan sebelum memutuskan untuk berinvestasi properti:
- Jenis dan Jangka waktu
Setelah menentukan tujuan, Anda dapat menentukan jenis investasi properti seperti apa yang akan dipilih. Ada beberapa jenis dalam investasi properti, yaitu hunian, bangunan, lahan, perkantoran, dan sebagainya.
Jenis properti juga berhubungan erat dengan jangka waktu investasi. Contohnya, apabila ingin berinvestasi dalam waktu singkat, maka jenis hunian sangat cocok untuk dijadikan pilihan.
- Susun Rencana Pembelian
Menyusun rencana pembelian bisa dimulai dengan menetukan strategi dan mengetahui kriteria properti. Siapkan biaya pembelian dan renovasi properti yang Anda incar. Selanjutnya, lakukan survei dan perbandingan harga, kemudian lakukan negosiasi.
- Pahami Risikonya
Ada beberapa risiko dalam berinvestasi properti, seperti ketidakpastian pasar, lokasi properti yang tidak strategis, masalah struktural tersembunyi, tidak likuid, penyitaan, depresiasi nilai, modal yang cukup besar, leverage, dan pertumbuhan yang lambat.
Pastikan Anda sudah memahami risiko-risiko tersebut agar lebih mudah dalam menentukan strategi investasi yang tepat. Namun, besar-kecilnya risiko tergantung pada toleransi Anda selaku investor.