Unit Syariah Bank Jago Segera Meluncur, Bagaimana Strateginya?

Humas Bank Jago
Seorang nasabah membuka aplikasi Bank Jago di depan logo bank digital tersebut, Rabu (14/4).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
8/9/2021, 21.33 WIB

PT Bank Jago Tbk (ARTO) mengungkapkan strategi untuk menjalankan bisnis barunya, Unit Usaha Syariah (UUS). Sebagai langkah awal, perusahaan akan meminta persetujuan pemegang saham untuk mengangkat anggota Dewan Pengawas Syariah dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 22 September mendatang.

"Akhir bulan ini kami RUPSLB untuk mengangkat dewan pengawas syariah, itu salah satu syarat bagi kami untuk operasional UUS kami. Dalam waktu dekat kami akan memulai operasional UUS Bank Jago," kata Direktur Utama Bank Jago Kharim Indra Gupta Siregar dalam paparan publik, Rabu (8/9).

Ia mengatakan strategi untuk mengakselerasi bisnis UUS Bank Jago akan disamakan dengan unit konvensional. Pasalnya, perbankan syariah maupun konvensional merupakan suatu pilihan masyarakat dan nasabah.

Dengan demikian, Bank Jago berkomitmen untuk memberikan layanan yang sama persis antara bisnis konvensional maupun syariah. Lalu, Bank Jago memberikan pilihan bagi masyarakat maupun konsumen dan nasabah untuk memiliki mana yang lebih cocok untuk masing-masing nasabah.

"Kami akan sama, kami akan fokus kepada fitur-fitur yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Kami juga akan tertanam di dalam ekosistem-ekosistem digital syariah," kata Kharim.

Bank Jago memperluas kolaborasi dengan ekosistem digital sepanjang semester I-2021. Kolaborasi diwujudkan melalui kerja sama dengan sejumlah perusahaan peer to peer (P2P) lending, multifinance, digital ekosistem dan integrasi aplikasi dengan platform investasi Bibit serta super app Gojek.

Kharim menyampaikan pencapaian selama semester I-2021 ini menunjukkan perusahaan telah berada di jalur yang tepat dalam mewujudkan aspirasi besar Jago sebagai bank berbasis teknologi yang tertanam dalam ekosistem.

“Kolaborasi mendalam dengan ekosistem menjadi kesempatan bagi Jago untuk memperluas penetrasi pasar sekaligus memberikan pengalaman baru bagi nasabah dalam mengakses layanan bank,” kata Kharim.

Integrasi aplikasi Jago dengan Bibit terwujud pada 5 Juli lalu, dan dilanjutkan dengan integrasi aplikasi Gojek pada 22 Juli. Kharim menilai kolaborasi ini menjadi game changer yang akan membawa bank dan ekosistem digital ke level lebih tinggi.

"Berbagai bentuk kolaborasi dan integrasi akan memberikan manfaat kepada nasabah dan tentu pada akhirnya akan berdampak positif ke kinerja Bank Jago,” katanya.

Sementara itu, kolaborasi dengan fintech lending direalisasikan dalam bentuk kerjasama pembiayaan (partnership lending). Saat ini Bank Jago telah menjalin kemitraan dengan Akseleran, BFI Finance, Logisly, Adakami dan beberapa mitra lainnya.

Reporter: Ihya Ulum Aldin