BRI Rilis Platform Digital, Apa Bedanya dengan Bank Digital BRI Agro?

Arief Kamaludin|KATADATA
Logo di Gedung Bank Rakyat Indonesia
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
9/9/2021, 18.34 WIB

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tetap mengembangkan proses digitalisasi, meski anak usahanya, PT BRI Agroniaga Tbk (AGRO) akan dijadikan sebagai bank digital. Lalu, ada perbedaan digitalisasi antara BRI selaku induk usaha dan bank digital BRI Agro?

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pada prinsipnya kedua bank ini sama-sama melakukan digitalisasi. Meski begitu, variasi nasabah di BRI induk banyak, mulai dari yang tidak mengenal digitalisasi hingga yang paham akan proses digitalisasi perbankan.

"Oleh karena itu, digitalisasi di BRI induk itu lebih menekankan kepada bisnisnya. Bisnisnya lama, tetapi prosesnya bisnisnya yang digitalkan. Tujuan yang disasar adalah efisiensi, menurunkan segala macam biaya, utamanya biaya operasional," kata Sunarso dalam paparan publik secara virtual, Kamis (9/9).

Segmen utama nasabah BRI adalah ultra mikro dan mikro, di mana bank milik negara tersebut sudah lama berkecimpung dengan nasabah tersebut. Oleh karena itu, BRI mampu memetakan karakteristik dari nasabah ultra mikro dan mikro.

Karakter pertama yaitu, sudah familiar dengan teknologi telepon pintar, tetapi penetrasinya masih rendah. Kedua, memiliki pengetahuan akan produk finansial yang terbatas. Ketiga, uang tunai masih menjadi pilihan dominan dalam bertransaksi.

Karakteristik keempat adalah lebih memilih lembaga keuangan lokal dan mampu mendapatkan kepercayaan nasabah. Kelima, mayoritas memiliki pendapatan yang tidak stabil dan tidak nyaman dengan produk pinjaman tradisional. Terakhir, lebih memilih perbankan melalui agen daripada perbankan digital.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin