Bank UOB Indonesia Kerek Transaksi Digital Nasabah Korporasi
PT Bank UOB Indonesia meluncurkan platform digital banking, UOB Infinity. Dari platform tersebut UOB mengharapkan volume transaksi internet banking bisnis dapat meningkat dari sebelumnya tumbuh 268% di tiga tahun terakhir. UOB Infinity menyasar nasabah korporasi serta pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).
Nasabah dapat mengelola berbagai kegiatan perbankan antar negara maupun di dalam negeri. Head of Transaction Banking UOB Indonesia Wong Kartyono, mengatakan pandemi mendorong pertumbuhan digitalisasi dalam memenuhi kebutuhan nasabah.
"UOB Infinity dirancang berdasarkan wawasan nasabah yang disesuaikan dengan keperluan bisnis mereka. Yang lebih penting, platform ini membantu nasabah meningkatkan produktivitas dan performa bisnis,” katanya dalam konferensi pers, Kamis (23/2).
Wong mengatakan, penetrasi nasabah UOB Indonesia yang menggunakan elektronik banking untuk nasabah korporasi 82%. Dari jumlah tersebut, nasabah juga aktif melakukan transaksi elektronik. Peningkatan volume transaksi internet banking bisnis terjadi dalam tiga tahun terakhir.
"Dengan hadirnya UOB Infinity kami mengharapkan akan jauh meningkat di atas angka tersebut," katanya.
Saat ini aplikasi tersebut hanya dapat diaksess melalui laptop atau komputer. Namun, aplikasi di telepon seluler akan diluncurkan pada kuartal pertama 2023 dengan digital token. Hal ini memungkinkan nasabah menggunakan ponsel untuk membuktikan keaslian dalam mengakses akun UOB nasabah.
Selain itu, UOB Infinity telah menggabungkan fitur BI-FAST untuk melakukan pembayaran domestik secara real-time dengan biaya yang lebih rendah.
Selain itu, platform tersebut menyediakan pelacakan secara real-time kepada dunia usaha melalui SWIFT untuk status pengiriman uang, serta transparansi biaya transaksi antar negara.
Adapun, dalam paparannya Bank UOB mengatakan terdapat peningkatan dalam layanan perbankan online untuk kalangan bisnis di Indonesia. Pada tahun 2022, jumlah nasabah UOB Indonesia yang menggunakan layanan digital meningkat 28% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Mereka menyumbang 30% pada pertumbuhan volume pembayaran online dari tahun ke tahun.