Qlola by BRI Segera Jangkau Nasabah di Luar Negeri

BRI
Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI Agus Noorsanto
Penulis: Shabrina Paramacitra - Tim Publikasi Katadata
12/11/2023, 19.40 WIB

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) terus mengembangkan fitur-fitur Qlola, sebuah platform layanan transaksi untuk badan usaha. Dalam waktu dekat, platform yang melayani bisnis segmen wholesale ini akan bisa digunakan oleh nasabah di luar negeri. Dengan begitu, nasabah wholesale dapat bertransaksi melalui satu sistem saja.

“Misalnya kami punya kantor cabang di Singapura, Taiwan, New York, kemudian di Timor Leste. Itu juga bisa digunakan oleh nasabah-nasabah kami yang beroperasi di sana, yang juga mungkin supply chain dari Indonesian-related company di sini,” ujar Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI Agus Noorsanto dalam siaran pers, dikutip Minggu (12/11).

Melalui QLola, nasabah dapat memantau aktivitas bisnisnya, mulai holding atau principal, subsidiary, hingga mitranya di luar negeri. Qlola melayani manajemen kas, valas, custody, trade finance, bank garansi, ekspor, dan impor. Agus mengatakan, Qlola memiliki banyak fitur yang memudahkan nasabah, salah satu pengecekan saldo giro di seluruh bank.

Pelaku industri umumnya membutuhkan solusi rantai pasok yang terintegrasi secara digital. Misalnya, perusahaan consumer goods atau fast moving consumer goods.

Perusahaan ini kerap membutuhkan layanan transaksi terintegrasi mulai pada tataran korporasi, distributor, retailer, hingga konsumen ritel. Hal ini membuat BRI terus berinovasi untuk memudahkan kebutuhan transaksi nasabah industri.

Pada sisi lain, BRI juga memudahkan vendor atau penyuplai untuk melakukan pembayaran secara langsung. Kebutuhan pembiayaan pun terkoneksi langsung dengan financing supply chain yang difasilitasi QLola.

Selain itu, perusahaan bisa melakukan invoicing kepada para pelanggan yang merupakan nasabah wholesale BRI, karena tersedia corporate billing management pada QLola. Ketika nasabah wholesale membutuhkan faktur financing, BRI bisa langsung memberikan pinjaman melalui QLola.

Menurut Agus, perusahaan membutuhkan bank yang memiliki jaringan hingga ke seluruh wilayah operasionalnya.

“Katakanlah dia (perusahaan) bergerak di fast moving consumer goods, dia butuh partner bank yang memang punya network sampai ke bawah. Kenapa? Di samping punya network, dia punya fasilitas yang bisa membiayai korporasinya, bisa juga melayani transaksi hingga ke distributor, hingga ke retailer-nya juga,” ungkap Agus.

Melalui QLola, BRI memperkuat ekosistem bisnis wholesale dari hulu ke hilir. QLola menciptakan efisiensi dan efektivitas melalui transparansi kegiatan bisnis secara digital. Tak hanya mengembangkan layanan, Agus menjamin BRI dapat memitigasi risiko keamanan data nasabah. “Hal itu sesuai dengan tujuan dan arahan dari Otoritas jasa Keuangan,” imbuhnya.

Perseroan menyadari tantangan layanan perbankan digital makin besar, seiring meluasnya penetrasi digital masyarakat Indonesia. Mengutip data Asosiasi Jasa Pengguna Internet, pengguna jasa internet kini mencapai 78,2 persen dari seluruh penduduk Indonesia yang jumlahnya 275 juta.

Artinya, jaringan internet saat ini sudah diakses sekitar 219 juta penduduk. Hal ini mendorong industri perbankan menyediakan layanan digital di tengah peluang pangsa pasar yang sedemikian besar.