Bitcoin Naik 7,35% Menjadi USD 60 Ribu di Tengah Ketegangan Timur Tengah

Unsplash/Aleksi Raisa
Bitcoin mencatat kenaikan signifikan, mencapai level USD 60 ribu menyusul ketegangan di Timur Tengah dan komentar Ketua The Fed tentang suku bunga, menunjukkan ketahanan Bitcoin di pasar tidak stabil.
2/10/2024, 12.11 WIB

Bitcoin mengalami rebound dan mencatatkan kenaikan sebesar 7,35% menyentuh level USD 60 ribu, setelah mengalami penurunan yang signifikan. Lonjakan ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat di Timur Tengah, khususnya setelah Iran meluncurkan serangan rudal balistik ke Israel, yang mengundang reaksi beragam dari pasar.

Pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, pada Senin (30/9/2024), mengenai pemotongan suku bunga yang kemungkinan tidak agresif, juga memberikan dampak yang kompleks. Meski ada kekhawatiran di kalangan investor, banyak yang tetap optimis terhadap prospek Bitcoin sebagai aset yang tahan banting dalam situasi tidak menentu.

Seiring dengan pembukaan perdagangan baru di bulan dan kuartal yang berbeda, Bitcoin menunjukkan sinyal positif. Pada pagi hari Rabu (2/10/2024), BTC berada di level USD 61.800 setelah sebelumnya sempat tertekan mendekati level support USD 60 ribu.

"Dari sisi teknikal, jika BTC dapat bertahan di atas support USD 60.000, maka potensi kembali naik ke sekitar MA-20 di USD 62.500 dan resistance USD 64.000. Sementara, jika terjadi penurunan dibawah USD 60 ribu, maka BTC potensi lanjut melemah ke support selanjutnya di sekitar USD 57 ribu," jelas Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, dalam keterangan resmi yang diterima Katadata.co.id Rabu (2/10/2024).

September 2024 menjadi pencapaian bagi Bitcoin, di mana aset kripto ini berhasil mencetak kenaikan signifikan meskipun mengalami volatilitas harga. Meskipun penutupan bulan lalu menunjukkan sedikit penurunan dari USD 65.000 menjadi USD 63.000, Bitcoin bisa menutup kuartal ketiga dengan hasil positif hampir 1%. 

Panji menjelaskan, salah satu faktor kunci yang mendukung performa positif Bitcoin di bulan September adalah lonjakan inflow dari institusi ke ETF spot Bitcoin, yang melonjak dari USD 397,20 juta di pekan sebelumnya menjadi USD 1,11 miliar pada pekan lalu, hal ini menandakan peningkatan kepercayaan dari investor besar terhadap prospek Bitcoin, yang menjadi sinyal bullish menjelang memasuki kuartal keempat.

Investor pekan ini, fokus data non-farm payroll (NFP) AS. Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis data NFP bulan September pada hari Jumat, yang menjadi indikator utama kesehatan pasar tenaga kerja. Data NFP bulan Agustus menunjukkan kelemahan sebesar 142K, namun September diharapkan menunjukkan perbaikan menjadi 144K.

“Jika angka NFP lebih kuat dari yang diharapkan, Fed mungkin akan mempertahankan atau bahkan memperketat kebijakan moneternya, yang bisa memperlambat pasar kripto. Sebaliknya, jika data pekerjaan lebih lemah, spekulasi mengenai pemotongan suku bunga yang lebih agresif oleh Fed bisa meningkat, memberi dukungan bagi Bitcoin dan Ether. Meskipun inflasi di AS menurun, pasar tenaga kerja tetap menjadi faktor penting dalam keputusan Fed ke depan,” kata Panji.

Memasuki kuartal keempat, para trader Bitcoin memperlihatkan penguatan. Panji menjelaskan, meskipun pada awal September penuh tantangan, Bitcoin bisa bangkit kembali setelah pemotongan suku bunga oleh The Fed. Data historis menunjukkan bahwa bulan Oktober cenderung memberikan hasil positif bagi Bitcoin, dengan rata-rata kenaikan mencapai 22,9% antara 2013 hingga 2023.

Dengan latar belakang pemotongan suku bunga di AS dan stimulus fiskal serta moneter yang signifikan dari China, harapan untuk meningkatnya likuiditas pasar semakin menguat, mendukung kinerja Bitcoin di kuartal keempat. Menjelang pemilihan umum AS pada bulan November, kondisi yang menguntungkan ini bisa mendorong harga Bitcoin melampaui level tertinggi sebelumnya (ATH) di USD 73.750, menuju kisaran USD 80 ribu hingga USD 90 ribu.

Secara keseluruhan, meskipun bulan September 2024 membawa tantangan bagi Bitcoin, hasil bulanan yang positif dan aliran investasi dari institusi menunjukkan adanya optimisme di pasar. Dengan pemotongan suku bunga yang diharapkan dan tren historis yang mendukung performa Bitcoin di kuartal keempat, para investor dan trader perlu memantau perkembangan ini dengan seksama. Momentum menjelang pemilihan umum di AS dan sentimen positif di pasar dapat menjadi pendorong utama bagi Bitcoin untuk memasuki fase bullish di kuartal ini.

Reporter: Selfie Miftahul Jannah