Harga Saham SCMA Melonjak 17%, Terkerek Kabar Vidio Dibidik Netflix?

123RF.com/Charnsit Ramyarupa
Netflix
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
6/7/2021, 12.19 WIB

Harga saham emiten media PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) melesat hingga 17,91% atau 325 poin ke level 2140 pada perdagangan pukul 11.25 WIB, Selasa (6/7) hari ini, dari level perdagangan kemarin hanya Rp 1.815. 

Berdasarkan data RTI, dalam sepekan, harga saham naik 25,88%, bahkan melonjak 30,09% dalam kurun waktu satu bulan.

Lonjakan harga saham bersamaan dengan munculnya kabar platform video streaming miliknya, Vidio bakal memperoleh suntikan dana jumbo dari platform Video on Demand (VoD) Netflix. Sebelumnya, SCMA mengakuisisi Vidio dari PT Mediatama Anugrah Citra (MAC) senilai Rp 115 miliar pada Mei 2019.

Tak hanya entitas anak, harga saham induk usaha SCMA, yakni PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) juga melonjak 6,54% atau 170 poin ke level Rp2.770 dari level penutupan kemarin Rp2.600. Dalam sepekan, harga saham EMTK naik 10%, dan melesat 25,9% dalam kurun waktu sebulan.

Kabar suntikan dana dan masuknya Netflix ke Vidio bakal menambah persaingan bisnis VoD di Indonesia,  menyusul ekspansi Disney ke pasar domestik sejak tahun lalu. "Investor baru ini akan membawa dana besar. Kabarnya Netflix yang akan masuk menjadi investor baru Vidio," ujar seorang pelaku di pasar modal, Senin (5/7).

Katadata.co.id mencoba mengkonfirmasi kabar investasi tersebut kepada Direktur Utama Surya Citra Media Sutanto Hartono. Namun, Sutanto yang juga menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Elang Mahkota Teknologi, belum merespons upaya konfirmasi tersebut.

Katadata.co.id juga berupaya mengkonfirmasi kabar investasi kepada pihak Netflix, namun belum memperoleh tanggapan.

Persaingan bisnis selama pandemi menjadi penyebab utama terjadinya konsolidasi bisnis VoD. Netflix disebut-sebut membutuhkan mitra strategis lokal untuk mempercepat penetrasi di pasar Indonesia.

Secara merek dagang, Netflix masih menjadi salah satu penguasa pasar VoD di Indonesia. Tapi hal itu tak sanggup melawan strategi bisnis Disney. Mengutip riset Media Partners Asia (MPA), layanan VoD Disney+ Hotstar mampu mengalahkan jumlah pelanggan Netflix di Indonesia.

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, masuknya Netflix ke Vidio membuat prospek bisnis keduanya menjadi lebih cerah. Apalagi, tayangan digital makin digemari oleh masyarakat Indonesia.

"Tentu saja akan menambah prospek bisnis Vidio maupun Surya Citra Media menjadi lebih gurih dari yang kita ketahui," kata Nico kepada Katadata.co.id, Selasa (6/7).

Prospek bisnis yang cerah, tentu membuat harga saham SCMA selaku pemilik Vidio yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, mengalami kenaikan. Tidak hanya itu, harga saham pemilik SCMA, yaitu PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) juga bisa naik karena sentimen ini.

Nico mengatakan, potensi masuknya Netflix ke Vidio bisa mendongkrak pelanggan kedua platform tersebut untuk bisa bersaing dengan pesaingnya, salah satunya Disney+. Salah satu keunggulannya, karena tayangan Netflix lebih beragam, mulai dari tayangan Korea, Jepang, Indonesia, dan lainnya.

"Seperti yang kita ketahui, tanyangan Netflix lebih beragam, secara varian lebih banyak sepertinya," katanya.

Meski begitu, ia menilai masalah selera memang kembali pada masing-masing planggan. Sejauh ini, potensi layanan VoD memang tetap besar di Indonesia meski pemain-pemain ikut membanjiri.

(REVISI: Artikel ini diperbarui pada Selasa, 6 Juli 2021, pukul 15.30 WIB, pada bagian judul, paragraf ke-3 dan ke-5.)