Suntik Rp 623 M, Anak Usaha Grup Bakrie Kuasai 75% Saham Blok Kangean

Katadata
Ilustrasi Blok Migas
Penulis: Lavinda
4/8/2021, 12.21 WIB

Grup Bakrie melalui anak usahanya, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), menggelontorkan dana US$ 43,5 juta atau setara Rp 623,7 miliar untuk menambah kepemilikan sahamnya di Energi Mega Pratama Inc. Melalui anak usahanya tersebut, Energi Mega akan mengoperasikan Blok Gas Kangean di Jawa Timur.

Direktur Keuangan Energi Mega Persada Edoardus Ardianto mengatakan, pihaknya mengakuisisi sebanyak 25% saham Energi Mega Pratama Inc dari Kinross International Group Limited, perusahaan terafiliasi yang juga berada di bawah kendali Grup Bakrie.

Kini saham ENRG di Energi Mega Pratama Inc bertambah dari semula 50% menjadi 75% kepemilikan saham. Sebanyak 25% sisanya digenggam oleh Japan Petroleum Exploration Co, Ltd.

Dana yang digelontorkan untuk membeli saham berasal dari hasil penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue pada Juli 2021. Penerbitan saham baru dalam program Penawaran Umum Terbatas III itu membuat ENRG mengantongi sekitar US$ 125 juta.

"Kami menggunakan sekitar US$ 43,5 juta dari dana hasil PUT tersebut untuk mengakuisisi tambahan 25% kepemilikan saham tersebut. Saat ini kami mengendalikan 75% kepemilikan di aset gas Kangean melalui anak-anak usaha kami," ujar Edoardus dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (4/8).

Direktur Utama ENRG Syailendra S. Bakrie mengatakan pihaknya menyadari nilai aset Kangean sangat berharga. Sepanjang 2020, Kangean telah berkontribusi sebesar 48% dari total produksi minyak dan gas perusahaan.

Berdasarkan data perusahaan, rata-rata produksi pada semester I 2021 adalah sekitar 169,53 juta kaki kubik gas per hari. Kangean juga mengoperasikan sekitar 177 miliar kaki kubik gas dalam cadangan terbukti dan terukur.

Industri migas masih berpotensi terus berkembang. Perseroan memandang Kangean PSC memiliki peran strategis untuk mendukung peningkatan penjualan neto dan kinerja keuangan konsolidasian perusahaan. Tambahan kepemilikan saham diperlukan sehingga Blok Kangean dapat mendukung strategi pertumbuhan dan sinergi antar entitas anak perusahaan.

"Peningkatan kepemilikan ini akan berdampak positif terhadap volume produksi gas, pendapatan, dan laba bersih perusahaan," katanya.

Chief Communication Officer ENRG Adinda Bakrie mengatakan pihaknya akan berpartisipasi dalam program pemerintah, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan SKK Migas demi mencapai produksi nasional sebesar 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030.

"Peningkatan kepemilikan kami di Blok Kangean merupakan bagian dari usaha kami untuk mencapai tujuan tersebut," ujarnya.

Dengan adanya transaksi pembelian saham ini, total aset lancar akan meningkat 17,9%, dari US$ 132,6 juta menjadi USD$ 156,4 juta. Sementara itu, ttotal aset tidak lancar naik 19,3%, dari US$ 712,0 juta menjadi US$ 849,6 juta. Hal itu disebabkan kenaikan persentase kepemilikan pada Energi Mega Pratama.

Di sisi lain, total liabilitas akan meningkat 12,1% dari US$ 632,4 juta menjadi US$ 708,8 juta. Sedangkan, total ekuitas bisa melonjak 40,1% dari US$ 212,2 juta menjadi US$ 297,2 juta. Hal itu sebagai akibat
dari meningkatnya modal saham, tambahan modal disetor dan total laba komprehensif neto.

Penjualan neto akan meningkat 25,0% dari US$ 324,9 juta menjadi US$ 406 juta. Selanjutnya, laba usaha  berpotensi naik 27,4% dari US$ 111,6 juta menjadi US$ 142,2 juta, karena ada kenaikan persentase kepemilikan.

Laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan meningkat sebesar 26,0% dari US$ 53,7 juta menjadi US$ 67,6 juta sebagai akibat dari meningkatnya laba neto.