Perusahaan jasa minyak dan gas (Migas) PT Elnusa Tbk mencatatkan pendapatan sepanjang Januari-September 2021 sebesar Rp 5,71 triliun atau turun tipis 0,71% secara tahunan dari realisasi periode yang sama tahun lalu di level Rp 5,76 triliun.
Emiten berkode saham ELSA ini merupakan perusahaan yang berkecimpung dalam jasa hulu minyak dan gas (migas), seperti jasa distribusi dan logistik energi, jasa hulu migas terintegrasi, dan jasa penunjang migas. Beberapa pelanggan terbesar Elnusa adalah PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP, dan PT Pertamina Hulu Indonesia.
Ketiga perusahaan tersebut berkontribusi hingga 64,1% terhadap total pendapatan perseroan atau sekitar Rp3,67 triliun. Kontribusi tersebut naik dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 62,9%,
Pendapatan penjualan jasa ke Pertamina, Pertamina EP, dan Pertamina Hulu Indonesia naik 1,21% dari realisasi Januari-September 2020 senilai Rp3,62 triliun. Adapun, kontribusi terbesar dimiliki oleh Pertamina yang mencapai 31,8% atau senilai Rp1,82 triliun.
Di samping ketiga perusahaan tersebut, Elnusa juga menjual jasanya ke tujuh perusahaan relasi lainnya, yakni PT Pertamina Patra niaga, PT Pertamina Hulu Energi, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), PT Pertamina Hulu Rokan, PT Pertamina Lubricant, PT Pertamina Drilling Service Indonesia, dan PT Pertamina Power Indonesia.
Total kontribusi seluruh perusahaan relasi Elnusa itu ke pendapatan perseroan mencapai 75,4% atau mencapai Rp 4,31 triliun. Capaian tersebut susut dari realisasi kontribusi perusahaan relasi Elnusa pada Januari-September 2020 yang mencapai 79,4% dari total pendapatan atau sebanyak Rp 4,57 triliun. Dengan kata lain, pendapatan dari relasi Elnusa turun 5,77% secara tahunan hingga kuartal ketiga 2021.
Penurunan performa pendapatan relasi ELSA dipicu oleh susutnya penjualan jasa ke Pertamina Hulu Energi sekitar 64,87% dari Rp 585,18 miliar menjadi Rp 205,52 miliar. Selain itu, pendapatan hasil penjualan jasa ke PGAS anjlok 45,42 persen dari Rp 146,62 miliar sepanjang Januari-September 2020 menjadi Rp 80 miliar.
Meski demikian, koreksi pendapatan ELSA dapat ditahan karena penjualan jasa pada pihak ketiga naik 18,9% menjadi Rp 1,4 triliun dari capaian Januari-September 2020 senilai Rp1,18 triliun. Peningkatan terbesar terjadi pada lini bisnis jasa distribusi dan logistik energi yang naik 35,52% menjadi Rp 1,1 triliun dari realisasi sebelumnya sebanyak Rp 816 miliar.
Sebelumnya, Pertamina Hulu Energi telah menjadi pemegang 41,1% saham Elnusa. Alhasil, Pertamina tetap menjadi pemegang saham pengendali (PSP) Elnusa secara tidak langsung.
Di sisi lain, beban pokok pendapatan perseroan naik 2,97% menjadi Rp 5,29 triliun dibandingkan dengan realisasi Januari-September 2020 sebanyak Rp 5,14 triliun. Alhasil, laba kotor Elnusa merosot 31,66% dari Rp 614,48 miliar menjadi Rp 419,93 miliar hingga akhir September 2021.