PT Metrodata Electronics Tbk berencana memecah nominal saham atau stock split dengan perbandingan 1:5 pada tahun depan. Aksi korporasi ini dilakukan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan di lantai bursa.
Emiten perangkat keras dan peralatan teknologi berkode MTDL ini akan memecah nominal saham dari semula Rp 50 per saham menjadi Rp 10 per saham.
"Harga saham perseroan menjadi lebih terjangkau bagi investor, khususnya para investor ritel yang kami ketahui mengalami peningkatan yang tajam selama pandemi pasar modal," seperti dilansir dari keterangan resmi, Rabu (24/11).
Pasca-stock split, jumlah saham yang diperdagangkan akan menjadi 12,2 miliar saham dari posisi semula 2,4 miliar saham. Peningkatan jumlah saham itu diharapkan meningkatkan jumlah pemegang saham perseroan.
Dalam rangka aksi korporasi itu, MTDL akan melakukan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 16 Desember 2021. Setelah itu, perseroan akan mengajukan permohonan pencatatan saham pada 28 Desember 2021 sebelum akhirnya saham dengan nominal baru diperdagangkan pada Januari 2022.
Berdasarkan data Stockbit, harga saham MTDL telah naik 108% dari penutupan akhir 2020 di level 1.580 ke posisi 3.850. Adapun, saham MTDL bergerak naik 23,39% selama sebulan terakhir dari posisi 3.120 per 22 Oktober 2021.
Laba bersih MTDL per kuartal III 2021 tercatat lebih rendah 2,67% dari posisi kuartal III-2020 menjadi Rp 109 miliar. Namun demikian, laba bersih perseroan pada Januari-September 2021 naik 31,34% menjadi Rp 469 miliar.
Secara kuartalan, margin laba bersih MTDL tercatat 2,4%. Sementara itu, rasio pengembalian terhadap aset atau return on asset (RoA) perseroan secara TTM di level 6,6%, sedangkan rasio pengembalian ekuitas atau return on equity (RoE) mencapai 17,3%.
Diketahui, rasio pembayaran dividen MTDL tercatat 24,9% dengan imbal hasil dividen sebesar 1%. Secara TTM, dividen MTDL adalah Rp 37 per saham.
Di samping itu, pertumbuhan laba per saham atau earning per share (EPS) MTDL secara perhitungan tahun berjalan naik 31,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sebelumnya, MTDL telah menggelontorkan dana US$ 500 ribu atau setara Rp 7,12 miliar (asumsi kurs Rp 14.240/US$) untuk berinvestasi di Keluwarga Asia Pte Ltd atau dikenal sebagai perusahaan startup, Sayurbox.
Sayurbox merupakan perusahaan berbadan hukum di Singapura yang beroperasi di Indonesia sejak 2017. Startup bidang pertanian berbasis digital ini mempunyai kepemilikan saham mayoritas di PT Kreasi Nostra Mandiri dan PT Kreasi Tani Laksmi yang menjalankan kegiatan usaha penjualan retail dan distribusi sayur, buah, daging, dan kebutuhan sehari-hari melalui media platform elektronik.