BEI meniadakan perdagangan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau BNI di pasar tunai mulai hari ini, Jumat (6/10) sampai dengan Senin (9/10) mendatang.
Menilik data RTI, pada pekan ini saham urutan teratas yang paling banyak diborong asing adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan dana hingga Rp 686,8 miliar.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menargetkan nilai kapitalisasi pasar akan menyentuh Rp 212,5 triliun atau tumbuh 20% dari market cap saat ini setelah melakukan aksi korporasi stock split.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUSPLB PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menyetujui aksi korporasi berupa pelaksanaan pemecahan saham beredar atau stock split dengan rasio 1:2.
Emiten teknologi milik Toto Sugiri, PT Indointernet Tbk (Indonet) berencana memecah nominal saham alias stock split dari Rp 50 menjadi Rp 10 per lembar atau 1:5.
Emiten perbankan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:2. Dari nilai nominal Rp 250 per saham menjadi Rp 125 per saham.