PTPP Lego Saham Tol Pandaan-Malang Rp 928 Miliar ke Grup Astra

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Petugas melintas di tol Singosari yang belum beroperasi di Malang, Jawa Timur, Minggu (12/5/2019).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
31/12/2021, 15.58 WIB

PT Pembangunan Perumahan Tbk telah menjual seluruh pemilikannya di Jalan Tol Pandaan-Malang. Hal itu dilakukan dengan menjual 622 ribu saham PT Jasamarga Pandaan Malang milik perusahaan senilai Rp 928,77 miliar ke PT Astra Tol Nusantara. 

Emiten industri konstruksi berkode PTPP ini menyatakan aksi korporasi dilakukan sebagai bagian dari strategi pengelolaan investasi. Adapun, dana segar hasil divestasi akan digunakan untuk tambahan modal kerja dan pengembangan proyek investasi infrastruktur lainnya. 

"Divestasi aset juga menambah kas perseroan,sehingga likuiditas perseroan menjadi lebih besar di posisi aset lancar. (Selain itu,) solvabilitas menjadi terjaga karena perseroan tidak perlu menambah pendanaan untuk proyek strategis (akibat divestasi)," kata Sekretaris Perusahaan PTPP Yuyus Juarsa dalam keterbukaan informasi di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (31/12). 

Seperti diketahui, Tol Pandaan-Malang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jawa Timur yang telah beroperasi penuh sejak 2020. Salah satu tujuan tol ini adalah meningkatkan konektivitas orang dan barang antara tiga wilayah, yakni Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, dan Kota Malang. 

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan divestasi Tol Pandaan-Malang merupakan momentum penting bagi perseroan. Adapun, aksi korporasi ini dinilai sesuai dengan program smart recycling perseroan yang diterapkan sejak awal 2021.

"Kami percaya aksi korporasi ini akan memberikan benefit yang bai untuk ASTRA Infra dan juga bagi PTPP sendiri," kata  Novel dalam keterangan resmi. 

Sebagai informasi, PTPP telah meresmikan empat infrastuktur pada kuartal IV-2021, yakni  Sirkuit Mandalika, Jalan Tol Serang-Panimbang, Bendungan Pidekso, dan Jalan Tol Akses Kertajati. 

Hingga kuartal III-2021, PTPP telah mendapatkan kontrak baru senilai Rp 13,48 triliun. Salah satu proyek dengan nilai terbesar adalah Junction Dawuan Tol senilai Rp 825 miliar. 

Mayoritas kontrak baru atau sebesar 59% datang dari badan usaha milik negara (BUMN), sedangkan proyek pemerintah mencapai 32%. Adapun, jenis pekerjaan terbesar adalah konstruksi jalan dan jembatan yang mencapai 47,99% dari total nilai kontrak baru. 

Hingga akhir kuartal III-2021, saldo kas dan setara kas perseroan mencapai Rp 5,31 triliun atau susut 2.56% dari realisasi Desember 2020 senilai Rp 5,45 triliun. Adapun, arus kas untuk aktivitas investasi berada di zona negatif yang mencapai Rp 1,45 triliun atau turun 20.11% lebih dalam dari akhir tahun lalu.

Di sisi lain, pendapatan PTPP pada Januari-September 2021  tercatat naik 10.74% secara tahunan menjadi Rp 11,21 triliun dari Rp 10,12 triliun. Adapun, pertumbuhan itu didorong naiknya pendapatan dari jasa konstruksi sebesar 12.43% menjadi Rp 8,79 triliun. 

Dengan demikian, laba kotor tumbuh 24.64%  secara tahunan menjadi Rp 1,42 triliun. Sementara itu, laba bersih naik 8.56% menjadi Rp 207,87 miliar. 

Berdasarkan data Stockbit, saham PTPP konsisten berada di zona merah sejak akhir Januari 2021. Harga saham PTPP sempat menyentuh titik terendahnya di level Rp 820 per saham pada 20 Agustus 2021. 

Saham PTPP sempat menyentuh level tertingginya sepanjang 2021 di titik Rp 2.230 per saham pada 15 Januari 2021. Secara tahun berjalan, saham PTPP telah turun 875 poin atau melemah 46,92% ke level Rp 990 per saham. 

Reporter: Andi M. Arief