PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) membukukan pertumbuhan laba bersih 430% di 2021. Perusahaan yang berfokus pada industri pendukung infrastruktur ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 110,08 miliar pada tahun 2021.
Pada tahun 2020, perusahaan tersebut membukukan laba bersih sebesar Rp 20,79 miliar. Artinya, ada kenaikan laba sebesar Rp 89 miliar di tahun 2021.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), BEBS mencatatkan pendapatan sebesar Rp 459,4 miliar atau naik 315% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 110,7 miliar. Adapun, pendapatan Perseroan terdiri dari penjualan material dan ready mix.
Selain itu, BEBS juga mencatatkan adanya kenaikan beban pokok penjualan di tahun 2021 menjadi Rp 232,3 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada tahun 2021, beban pokok penjualan mencapai Rp 308,61 miliar sementara pada tahun 2020 mencapai Rp 76,22 miliar.
Kemudian, beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 8,5 miliar dari sebelumnya Rp 5,9 miliar. Sementara itu, beban keuangan turun menjadi Rp 1,1 miliar dari sebelumnya Rp 2,1 miliar.
Lalu, perseroan juga mencatatkan kenaikan total aset pada 2021 sebesar 79,3% menjadi Rp 728 miliar dari yang sebelumnya Rp 406 miliar pada 2020.
Direktur Utama BEBS Hasan Muldhani mengharapkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan tahun ini.
Pasalnya, pada awal Januari 2022 BEBS melakukan akuisisi perusahaan kontraktor, sehingga otomatis material seperti batu dan pasir serta produk turunan seperti beton dan precast yang dimiliki BEBS akan terpakai oleh kontraktor sendiri.
Adapun, target pendapatan divisi kontraktor BEBS sendiri adalah minimal Rp 1 triliun di tahun ini.
“Kami optimistis dapat mencapainya di tahun ini. MoU proyek perumahan senilai Rp 1,3 triliun di pertengahan Januari akan berkembang ke proyek komersial, sehingga nilai proyeknya bertambah. Itu belum menghitung potensi proyek lain," kata Hasan dalam keterangan resminya, dikutip Senin (31/1).
Hasan menyebut, upaya pemerintah dalam memulihkan kembali ekonomi Indonesia dengan melakukan pembangunan kembali proyek-proyek infrastruktur tahun ini, turut menjadi angin segar bagi perusahaan kontraktor dan industri pendukung infrastruktur.
“Hal ini akan menyebabkan dimulainya proyek baru maupun lama untuk kemajuan infrastruktur yang lebih baik dan akan mengakibatkan permintaan yang tinggi untuk sektor konstruksi dan material terkait,” tuturnya.
Selain itu, ia mengatakan, dengan keuntungan dan pertumbuhan cadangan kas yang signifikan, BEBS siap untuk melakukan ekspansi dan menjaga pertumbuhan triple digit untuk tahun-tahun berikutnya
Sebagai informasi, anak usaha BEBS yang baru diakuisisi awal Januari lalu, PT Berkah Global Development (BGD) resmi menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Manakib Rezeki di Bogor senilai Rp 1,3 triliun.
Kerja sama tersebut untuk membangun 3.000 unit rumah beserta infrastruktur penunjangnya.
PT Berkah Global Development ditunjuk sebagai pelaksana pembangunan perumahan dan infrastrukturnya berdasarkan evaluasi administrasi, teknis, harga, kualifikasi dan verifikasi oleh pemilik proyek.