PT Sumber Tani Agung Resoruces Tbk telah menyelesaikan masa penawaran awal saham pada 15 Februari kemarin. Dalam proses tersebut, perusahaan pengelola kelapa sawit ini menawarkan sebanyak 877 juta saham dengan kisaran harga Rp 407 - Rp 605.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menilai prospek saham Sumber Tani Agung cukup menarik. Indikator penilaian tersebut salah satunya berasa dari rencana penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
"Kalau menilik pada prospektus yang menyatakan bahwa dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha ke sektor hilir, maka prospeknya cukup menarik," ujar Ivan kepada Katadata, dikutip Rabu (16/2).
Kendati demikian, menurut dia, harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang sedang menurun saat ini berpotensi mempengaruhi minat investor terhadap saham perusahaan. Dengan begitu, harga saham diperkirakan bergerak senada dengan harga saham emiten di sektor perkebunan kelapa sawit.
"Sama seperti saham emiten berbasis CPO lainnya, di mana harga CPO memberi pengaruh terhadap minat investor, maka pergerakan harganya pun kurang lebih akan seirama," katanya.
Berdasarkan prospektus awal di laman e-IPO, Sumber Tani Agung menawarkan sebanyak 8,06% dari total modal perusahaan kepada investor publik. Perseroan mengincar dana segar maksimal Rp 530,62 miliar. Perusahaan akan menggunakan kode saham TANI di papan bursa.
Manajemen perseroan menjelaskan, bila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, Sumber Tani Agung akan mengeluarkan maksimal 85,87 juta saham tambahan. Dengan begitu, jumlah keseluruhan IPO jika ada kelebihan permintaan akan menjadi maksimal 962,94 juta unit saham, dengan nilai mencapai Rp 582,57 miliar.
Perseroan akan menjalankan program pemberian saham penghargaan dalam employee stock allocation (ESA) dan program hak opsi pembelian saham dalam management and employee stock option plan (MESOP).
Perseroan mengadakan program ESA sebesar 0,81% saham dari saham yang ditawarkan atau sebesar 7,07 juta saham. Perseroan juga telah menyetujui pelaksanaan program MESOP dengan jumlah maksimal 1,28% atau sebesar 141 juta saham.
Dari dana hasil IPO, perseroan akan menggunakan keseluruhan dana untuk pembangunan industri hilir oleh PT Sumber Tani Agung Oils & Fats (STAOF) yang berlokasi di Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan, Kotamadya Dumai, Provinsi Riau, dengan luasan lahan kurang lebih 42,698 hektare.
Sekitar 54% akan digunakan untuk pembangunan refinery dengan kapasitas 2.000 MT minyak kelapa sawit per hari, yang membutuhkan waktu 16 bulan, yang diperkirakan target penyelesaian pada April 2023.
Kemudian, sekitar 23% akan digunakan untuk pembangunan fasilitas dermaga. yang membutuhkan waktu 22 bulan, dan diperkiran target penyelesaian pada Oktober 2023. Selanjutnya, sekitar 23% akan digunakan untuk tangki timbun dengan kapasitas 35.000 MT yang membutuhkan waktu 22 bulan, dan diperkirakan target penyelesaian pada Oktober 2023.
"Perseroan telah melakukan survei topografi dan dalam tahap design engineering master plan dan pengurusan perizinan sedang berlangsung. Proses pembangunan dimulai dengan pematangan lahan yang dimulai di Januari 2022 dan dilakukan oleh pihak ketiga," demikian tertulis dalam prospektus perseroan, dikutip Selasa (15/2).
Adapun, tujuan pembangunan dikarenakan volume CPO milik perseroan telah mencapai 70% dari kapasitas refinery. Selain itu, juga untuk memberikan nilai tambah bagi CPO yang diproduksi perseroan, serta memperluas pangsa pasar dengan melakukan diversifikasi ke produk turunan CPO.
Sebagai informasi, masa penawaran awal atau bookbuilding sudah dimulai sejak 9 Februari 2022 hingga 15 Februari 2022. Selanjutnya, tanggal efektif diperkirakan berlangsung pada 25 Februari 2022. Kemudian, masa penawaran pada 2 - 8 Maret 2022, masa penjatahan pada 8 Maret 2022, dan perkiraan distribusi secara elektronik pada 9 Maret 2022.
Sumber Tani Agung menargetkan akan tercatat di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Maret 2022. Adapun, penjamin pelaksana emisi efek yakni PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia.