Garibaldi Thohir atau Boy Thohir berencana menyerap 490,413 saham baru yang diterbitkan PT Tri Adi Bersama (TAB) atau Anteraja dalam aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue). Nilai dana yang digelontorkan tercatat Rp 70,55 miliar.
Sebagai informasi, TAB merupakan anak usaha PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) di bidang logistik pengantaran barang.
"Garibaldi Thohir mengambil bagian atas seluruh penerbitan saham baru," kata Sekretaris Perusahaan Adi Sarana Armada, Hindra Tanujaya, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (13/4).
Manajemen menjelaskan, seluruh pemegang saham TAB yang sudah ada sebelumnya akan mengesampingkan hak pre-emptive yang dimiliki untuk mengambil bagian saham atas penerbitan saham baru tersebut.
Namun demikian, perseroan tetap merupakan pemegang saham terbesar di TAB, sehingga perseroan memegang kendali atas kegiatan operasional TAB dan laporan keuangan tetap terkonsolidasi dengan ASSA.
Lewat eksekusi rights issue tersebut, Garibaldi Thohir kini menggenggam sebanyak 10% kepemilikan saham TAB. Namun, ASSA tetap menjadi pemegang saham terbesar dengan 2,42 juta saham atau setara 49,5%.
Kemudian, disusul oleh PT Roda Bangun Selaras yang memiliki 22,5% saham TAB atau setara dengan 1,10 juta lembar saham, dan Time Prestige Investment Limited menggenggam kepemilikan saham TAB sebanyak 882 ribu lembar saham atau setara 18%.
"Dengan masuknya investor baru tersebut, perseroan berharap TAB dapat mengembangkan bisnisnya dan memberikan kontribusi positif kepada perseroan," kata dia.
Berdasarkan laporan keuangan, tahun lalu, ASSA membukukan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 142,62 miliar atau naik 63,66% dari sebelumnya Rp 87,14 miliar.
Sementara itu, per akhir Desember 2021, perseroan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 5,08 triliun. Adapun, kontributor terbesar berasal dari jasa pengiriman yang menyumbang Rp 2,76 triliun dari sebelumnya Rp 794,72 miliar. Kemudian, sewa kendaraan mobil penumpang dan autopool berkontribusi sebesar Rp 1,28 triliun dari sebelumnya Rp 1,26 triliun.
Lalu, pada kegiatan usaha kendaraan bekas berkontribusi sebesar Rp 404,56 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 380,56 miliar. Sedangkan, jasa lelang dan jasa logistik masing-masing berkontribusi sebesar Rp 166,24 miliar dan Rp 136,21 miliar.
Adapun, aset ASSA hingga akhir 2021 mencapai Rp 6,03 triliun, atau turun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 5,17 triliun. Sementara, total liabilitas perseroan meningkat dari sebelumnya sebesar Rp 3,73 triliun menjadi Rp 4,26 triliun di 2021, dan total ekuitasnya turun menjadi Rp 1,76 trilliun dari sebelumnya Rp 1,43 triliun.