Pemerataan Ekonomi Jadi Alasan Kuat BRI Dorong Inklusi Keuangan

BRI
Penulis: Padjar Iswara - Tim Riset dan Publikasi
7/6/2022, 18.45 WIB

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. memiliki alasan yang sangat kuat untuk merealisasikan visi menjadi “Champion of Financial Inclusion” pada 2025. BRI menyadari betul bahwa visi tersebut dapat mendorong pemerataan kemakmuran bagi bangsa Indonesia.

Direktur Utama BRI Sunarso di sela-sela acara World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, mengatakan inklusi keuangan yang banyak melibatkan kontribusi dari berbagai pelaku usaha disebut inclusivity.

Kondisi tersebut, kata dia, akan lebih baik dibandingkan dengan hanya berfokus pada pelaku usaha tertentu, misalnya pelaku usaha besar atau korporasi untuk menjadi motor penggerak ekonomi.

“Maka penting untuk kita menggerakkan ataupun mencapai promoting prosperity itu melalui inclusivity, dengan melibatkan banyak pelaku usaha,” katanya menegaskan.

Visi BRI tersebut memang sejalan dengan visi pemerintah yang mencanangkan tingkat inklusi keuangan mencapai 90 persen pada 2024. 

Merujuk data survei tiga tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), inklusi keuangan pada tahun 2019 baru mencapai 76,19 persen atau meningkat dari 67,8 persen pada 2016.

Dalam mewujudkan peningkatan inklusi keuangan tersebut, kata dia, harus pula diiringi dengan peningkatan literasi keuangan. Di mana menurut data OJK literasi keuangan baru mencapai 38,03 persen pada 2019, meningkat dari 29,7 persen pada 2016.

“Kami harus membuat gerakan sistematis yang tersistem dalam organisasi, kemudian orang-orangnya diberikan target bahwa Anda harus mendidik sekian orang dan lain-lain. Itu bagian daripada upaya kami meningkatkan financial literasi index,” ujarnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut setidaknya BRI memiliki tiga strategi utama. Pertama, mengembangkan Agen BRILink menjadi 600 ribu hingga akhir 2022 dari sekitar 530 ribu agen di seluruh Indonesia hingga kuartal I/2022.

Agen laku pandai tersebut merupakan hybrid channel dari BRI secara brancless banking. Karena Agen BRILink merupakan jaringan konvensional yang dilengkapi dengan layanan digital.

AgenBRILink menurutnya secara tidak langsung akan memberikan edukasi awal tentang kemudahan dan keamanan layanan transaksi keuangan digital kepada nasabah.

Kedua, BRI pun akan mengembangkan digital advisor atau penyuluh digital. Dengan tugas mengajari masyarakat untuk buka rekening dan bertransaksi secara digital, serta mengajarkan masyarakat melakukan pengamanan agar terhindar dari kejahatan digital.

Menurut dia, penyuluh digital tersebut adalah salah satu ujung tombak keberhasilan digitalisasi BRI. Dengan demikian akan terjadi akselerasi peningkatan literasi keuangan secara digital di kalangan nasabah.

Ketiga, BRI berupaya secara konsisten mengembangkan ekosistem bisnis secara digital sehingga transaksi keuangan harian nasabah terus-menerus dilakukan secara digital untuk menjamin keberlanjutan dari proses keuangan digital di masa depan.

Misalnya BRImo yang merupakan super apps keuangan digital BRI. BRImo merupakan layanan mobile banking terlengkap dengan lebih dari 100 fitur yang siap melayani berbagai kebutuhan nasabah.

Ada pula BRISPOT sebagai aplikasi pengajuan fasilitas dan layanan kredit konsumer yang selama ini meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Ekonomi yang Lebih Tangguh
Sunarso pun menyebut, inclusivity dapat mendorong kondisi ekonomi yang lebih tangguh. Sebab di masa mendatang tantangan ekonomi akan lebih besar.

Dia menjelaskan globalisasi telah mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai belahan dunia.

Namun, saat ini terdapat pula kecenderungan terjadi fragmentasi dalam skala regional bahkan domestik. Hal itu diperkirakan dapat mengganggu laju pertumbuhan ekonomi global.

Faktor utama yang mendorong terjadinya fragmentasi tersebut antara lain, pandemi Covid-19, juga konflik geopolitik yang menyebabkan trade dispute yang mengganggu global supply chain.

Oleh karena itu, kata dia, kontribusi aktif BRI dalam pencapaian inklusi keuangan di Indonesia akan semakin memastikan keberlanjutan bisnis BRI ke depan. “Dengan begitu BRI akan tetap memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh stakeholder-nya,” kata Sunarso optimistis.