Penjualan Naik, Matahari Raup Untung Rp 918 Miliar di Semester I 2022

Dok. Matahari Department Store
Selama enam bulan pertama tahun in, Matahari membukukan kenaikan pendapatan sebesar 5,37% menjadi Rp 3,76 triliun.
Penulis: Syahrizal Sidik
22/7/2022, 18.34 WIB

 

Emiten ritel Grup Lippo, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 918,37 miliar pada semester pertama tahun ini.

Laba bersih itu tercatat meningkat 72,46% dari periode yang sama pada setahun sebelumnya Rp 532,48 miliar. Kenaikan laba bersih itu turut meningkatkan nilai laba bersih per dasar saham perusahaan menjadi Rp 380 per saham dari sebelumnya Rp 202 per saham.

Selama enam bulan pertama tahun ini, emiten bersandi LPPF ini membukukan kenaikan pendapatan sebesar 5,37% menjadi Rp 3,76 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,56 triliun.

Rinciannya, pendapatan tersebut terdiri dari penjualan eceran sebesar Rp 2,18 triliun, turun tipis dari sebelumnya Rp 2,19 triliun. Lalu, penjualan konsinyasi bersih Rp 1,56 triliun, naik dari sebelumnya Rp 1,36 triliun. Sedangkan, pendapatan jasa tercatat senilai Rp 7,39 miliar dari sebelumnya Rp 7,08 miliar.

Meskipun pendapatan LPPF naik, perusahaan mampu menekan beban pokok pendapatan menjadi Rp 1,19 triliun dari sebelumnya Rp 1,29 triliun.

Sehingga, perusahaan mengantongi laba kotor sebesar Rp 2,56 triliun pada semester pertama di tahun ini, naik 12,68% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,27 triliun.

Jumlah aset perusahaan sampai dengan 30 Juni 2022 tercatat senilai Rp 5,23 triliun, turun dari posisi akhir Desember 2021 senilai Rp 5,85 triliun. Jumlah aset tersebut terdiri dari liabilitas Rp 4,85 triliun dan ekuitas sebesar Rp 378,82 miliar.

Pada tahun ini, perusahaan berencana membuka delapan gerai baru tahun ini. Lima gerai di antaranya akan dibuka pada periode September sampai dengan November di Gowa, Sulawesi Selatan; Bondowoso, Jawa Timur; Semarang, Jawa Tengah; Kendari. Sulawesi Tenggara dan Bontang, Kalimantan Timur.

"Pembukaan tersebut sejalan dengan rencana Matahari untuk mempercepat ekspansi baik di kota-kota besar maupun di kota-kota baru yang sedang berkembang," kata CEO Matahari Terry O'Connor, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Jumat (15/6).

Terry menambahkan, ekspansi ini menunjukkan kondisi keuangan yang kuat. "Kami optimis dengan prospek ekonomi jangka panjang di Indonesia," katanya.

Dia melanjutkan, dengan penambahan gerai itu, jumlah gerai yang beroperasional secara nasional akan menjadi 148 gerai pada akhir tahun 2022. Sedangkan, pada 2023, perusahaan akan membuka 12 sampai dengan 15 gerai.