Telkom Luncurkan Metanesia, Erick Tohir: Bisa Jadi Wadah Sinergi UMKM

Telkom
Metaverse milik Telkom, metaNesia
1/8/2022, 12.48 WIB

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk meluncurkan ekosistem metaverse pertama di Indonesia, bernama Metanesia. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, peluncuran Metanesia merupakan langkah konkret BUMN dalam mengakselerasi ekosistem digital yang terintegrasi.

Dia mengatakan Metanesia menjadi sinergi kekuatan antara BUMN, usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM), serta swasta untuk membangun dunia baru yang saling menguntungkan. 

"Dunia baru ini justru mempermudah akses pasar dan pendampingan UMKM agar bisa menjadi kekuatan di dunia baru," papar Erick dalam keterangan tertulis, Senin(1/8). 

Menurut Erick, Indonesia dapat membantu UMKM dengan berkolaborasi dan kerja sama oleh beberapa pihak, seperti halnya Sarinah. 

"Sekarang Sarinah luar biasa, pengunjungnya dalam empat bulan sudah mencapai lima juta orang, apalagi Metanesia, satu bulan bisa 20 juta pengunjung, asal produk-produknya unik," ungkapnya.

Dia juga menjelaskan, Metanesia dapat memberikan manfaat di sektor kesehatan. Misalnya, PT Bio Farma yang dapat memberikan kemudahan konsultasi kesehatan secara daring kepada masyarakat. 

Sebagai informasi, Metaverse merupakan versi teranyar dari virtual reality (VR) tanpa komputer. Pengguna teknologi dapat memasuki dunia virtual menggunakan perangkat berupa headset atau kacamata berbasis augmented reality (AR) maupun VR.

Telkom mengembangkan metanesia melalui payung Leap-Telkom Digital. Nama metanesia ini diambil dari akronim dari metaverse Indonesia.

Sebelumnya, Deputy Executive Vice President Digital Technology & Platform Business Telkom Indonesia Ery Punta Hendraswara mengatakan, akan banyak peluang baru yang tercipta dari kehadiran metaverse. 

Selain itu, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga bisa merambah metaverse lewat metaNesia. Telkom mengklaim, UMKM akan memiliki kesempatan untuk bekerja sama dan terhubung dengan perusahaan lainnya secara mudah lewat metaNesia. BUMN itu juga mengklaim bahwa metaNesia dapat membuka jenis-jenis pekerjaan baru.

Dia mengatakan bahwa potensi pasar metaverse besar. Berdasarkan riset dari PwC, teknologi VR dan AR di metaverse mampu meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) global US$ 1,4 triliun pada 2030. AR dan VR juga mampu mendorong adanya 23,3 juta pekerjaan baru pada 2030.

Teknologi itu juga diramal menjadi tren masa depan. Pendiri Microsoft Bill Gates memperkirakan, pertemuan kantor di dunia virtual atau metaverse akan menjadi tren pada 2023 – 2024.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail