PT Bank BTPN Tbk membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,67 triliun pada semester I 2022, atau naik 2% dari periode sebelumnya Rp 1,64 triliun.
Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank BTPN Kaoru Furuya mengatakan, bank BTPN menunjukkan kinerja baik sepanjang semester I tahun ini. Terbukti, peningkatan pendapatan operasional lainnya tercatat sebesar 5% secara tahunan. Di sisi lain, biaya operasional sedikit meningkat sebesar 2% dari Rp 3,44 triliun ke Rp 3,50 triliun.
Bank meningkatkan pendapatan bunga bersih sebesar 2% secara tahunan menjadi Rp 5,72 triliun pada paruh pertama tahun ini, dari Rp 5,59 triliun.
Peningkatan ini dikontribusikan oleh pertumbuhan kredit dan penurunan beban bunga sebesar 9% secara tahunan menjadi Rp 1,70 triliun dari Rp 1,87 triliun. Lalu, di sisi yield terjadi penurunan sehingga berdampak pada lebih rendahnya net interest margin (NIM) dari 6,76% pada triwulan II 2021 menjadi 6,34% pada triwulan II 2022.
Bank juga menjaga rasio likuiditas dan pendanaan dengan liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 181,3% dan net stable funding ratio (NSFR) 121,3% per 30 Juni 2022. Lalu, perseroan mencatat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio) sebesar 25,2%.
Bank BTPN mengoptimalkan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) melalui penyesuaian dengan kebutuhan pendanaan kredit dan kebutuhan likuiditas Bank, sehingga DPK Bank BTPN tercatat meningkat sebesar 7 dari Rp 103,17 triliun menjadi Rp 96,64 triliun pada akhir Juni 2022.
Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya saldo Current Account Saving Account (CASA) sebesar 38% sepanjang tahun dari Rp28,28 triliun menjadi Rp38,93 triliun. Sehingga rasio CASA meningkat dari 29,3% menjadi 37,7%. Lalu, bank mencatatkan time deposit yang mengalami penurunan sebesar 6% (yoy) menjadi Rp64,24 triliun.
Selain dari pada itu, bank melaporkan pertumbuhan kredit industri perbankan mencapai 9,03% secara tahunan per Mei 2022.
Dari segmen korporasi bank catat peningkatan sebesar 22% secara tahunan. Adanya peningkatan pada kredit syariah sebesar 11% secara tahunan. Sehingga, total kredit yang disalurkan Bank BTPN per akhir Juni 2022 mengalami peningkatan sebesar 10% ke posisi Rp149,26 triliun.
Bank BTPN juga mencatatkan peningkatan aset sebesar 11% secara tahunan, dari Rp 175,93 triliun menjadi Rp 195,47 triliun pada triwulan II 2022.
"Pencapaian ini merupakan hasil dari strategi kami yang senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit sekaligus memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi nasional,”kata Furuya.
Produk bank BTPN, Jenius juga melaporkan pertumbuhan registered user sebesar 19% secara tahunan, dari 3,34 juta per Juni 2021 menjadi 3,99 juta di periode yang sama tahun ini.
DPK yang dikelola Jenius juga menunjukkan kenaikan sebesar 12% secara tahunan menjadi Rp 17,3 triliun dari Rp 15,4 triliun di akhir Juni 2022. Lalu, total disbursement credit yang disalurkan mencapai 602 miliar atau naik 148% secara tahunan dari 243 miliar.